bdadinfo.com

Kolam di Bandung Senilai Rp142 Miliar jadi Penangkal Banjir hingga Tempat Wisata - News

Ilustrasi Kolam Retensi di Bandung. (Freepik)

 – Bandung diguyur hujan deras pada Kamis, 11 Januari 2024 sore hingga malam hari. Ribuan rumah terdampak banjir di lima kecamatan yang terletak di Kabupaten Bandung.

Diinformasikan, banjir melanda di lima kecamatan Kabupaten Bandung, yaitu Dayeuhkolot, Bojongsoang, Kertasari, Katapang, dan Baleendah. Bahkan banjir juga melanda Kelurahan Braga, Kota Bandung.

Banjir terparah terjadi di Dayeuhkolot, sedangkan banjir bandang juga terjadi di Kampung Lamajang Peuntas Desa Citeureup akibat jebolnya Tanggul Sungai Cigede yang mengalir ke Sungai Citarum.

Baca Juga: Banjir Lumpur Bandung Utara jadi Ancaman Puluhan Tahun, Ahli Lingkungan Angkat Suara

Dayeuhkolot dan Baleendah adalah titik banjir yang sangat dikenali oleh warga Bandung. Bahkan genangan banjir bisa mencapai 242,6 hektar.

Diketahui juga pada bulan Maret 2023 lalu, Jokowi meresmikan Kolam Retensi Andir yang letaknya berada di Jl. Katapang Andir, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung.

Kementerian PUPR di Jawa Barat membangun kolam retensi ini sebagai upaya mengendalikan banjir musiman ketika memasuki musim hujan.

Baca Juga: Jokowi Nekat Pakai Uang China untuk Melajukan Kereta Api Cepat Whoosh Jakarta Bisa Menembus Bandung, Segini Cicilannya Per Bulan yang Harus Dibayar

Pembangunan kolam ini mengabiskan dana sebesar Rp142 miliar. Keindahan yang terpancar dari kolam ini menarik minat warga untuk menjadikannya tempat wisata rekreasi.

Warga sekitar Kecamatan Dayeuhkolot dan Baleendah diharapkan juga untuk tidak perlu cemas terjadinya banjir, karena adanya kolam ini.

Namun, sebagaimana banyaknya berita yang beredar bahwa Kecamatan Dayeuhkolot dan Baleendah menjadi titik banjir akibat hujan deras yang mengguyur Bandung.

Sebanyak 7.027 warga yang terdampak banjir di Kecamatan Dayeuhkolot, meski tidak ada korban jiwa.

Kepala Stasiun Geofisika Kelas 1 Bandung Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Teguh Rahayu menghimbau warga untuk waspada karena saat ini awal musim hujan baru masuk ke wilayah Bandung Raya. Puncaknya dimulai di Februari hingga Maret.

"Jadi dengan intensitas yang cukup tinggi, cuaca ekstrim yang terkadang disertai angin lebat ataupun petir. Masyarakat harus selalu waspada. Ikutin info-info yang resmi," ujar Ayu.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat