- Ternyata, sejumlah pengamat telah meragukan akan keberhasilan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) sebelumnya. Menurutnya pengamat transportasi tersebut diprediksi akan sepi peminat.
Terbuktikah ramalan pengamat tersebut? ternyata minat masyarakat untuk menggunakan kereta cepat Jakarta Bandung atau Whoosh kian hari semakin tinggi rata-rata penumpang tertinggi mencapai 21.000 per hari.
Pada saat weekend dan 18.000 per hari pada saat weekday Adapun untuk okupansinya rata-rata mencapai hingga 9%.
Baca Juga: Wow! Volkswagen Bakal Pakai ChatGPT: Gimana Caranya?
Pada setiap rangkaian yang dioperasikan PT kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC) mencatat perjalanan masyarakat menggunakan wus pada akhir pekan mayoritas untuk berlibur.
Diikuti untuk urusan bisnis bekerja dan kepentingan lainnya hingga 8 Desember 2023 kereta cepat Jakarta Bandung Whoosh telah melayani 781.000 penumpang sejak dioperasikan pada 17 Oktober lalu.
Direktur Utama (Dirut) PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), Dwiyana Slamet Riyadi menyebutkan animo masyarakat menggunakan kereta cepat Whoosh pada akhir pekan sangat tinggi.
Bahkan untuk memenuhi kebutuhan dan tingginya permintaan kini pihak KCIC telah mengoperasikan 40 perjalanan setiap harinya melihat ramainya pengguna kereta cepat.
Baca Juga: Rahasia Aroma Segar di Rumah: 7 Pewangi Ruangan Alami yang Dapat Dibuat Sendiri!
Membuktikan bahwa apa yang diperjuangkan Presiden Jokowi agar Indonesia memiliki kereta cepat tidaklah keliru keputusan itu sekarang disambut antusias masyarakat kereta cepat Whoosh justru kini ramai peminat.
Dikarena masyarakat yang hidup di era modern seperti sekarang ini membutuhkan moda transportasi yang memiliki kecepatan dan ketepatan waktu kehadiran kereta cepat memberikan alternatif bagi masyarakat karena sekarang moda transportasi menuju Bandung.
Atau sebaliknya sudah sangat lengkap dan pada akhirnya masyarakatlah yang dimanjakan karena diberikan kebebasan memilih.
Lalu, bagaimana dengan pengamat yang selama ini memprediksi bahwa kereta cepat akan sepi peminat karena sudah banyak moda transportasi ke Bandung ternyata hasil pengamatan mereka salah total.
Baca Juga: Bangga! Pelayanan Publik Solsel Lagi-Lagi di Zona Hijau