bdadinfo.com

Jokowi Mata Duitan Pantang Lihat yang Berkilau! Lihat Harta Karun Berlimpah dan PDRB Kaltim Setara Negara Global, Ibu Kota Langsung Dipindah ke IKN - News

Beberapa suku yang dominan di Kalimantan Timur di antaranya Suku Dayak, Suku Kutai, Suku Berau, Suku Banjar, dan Suku Paser. Biasanya, baju adat Kalimantan Timur digunakan pada hari penting tertentu. Misalnya saat ada upacara adat. Pada zaman terdahulu, baju adat bahkan kerap dimanfaatkan sebagai pe

- Terkait pemindahan Ibu Kota Nusantara atau IKN, baru serius digarap oleh Presiden Joko Widodo. Pada tanggal 29 April 2019, Jokowi memutuskan untuk memindahkan IKN keluar pulau Jawa dan dicantumkan dalam RPJMN 2020-2024.

Baca Juga: Pantes! Ibu Kota Jakarta Dipindah ke Kalimantan Timur, Ternyata PDRD Kabupaten Kota di Kaltim Lebih Besar Dibandingkan dengan Negara Myanmar

Melihat rencana panjang dan gerak cepat Jokowi untuk memindahkan IKN di atas, perlu dipahami urgensi pemindahan IKN.

Pertama, menghadapi tantangan masa depan. Sesuai dengan Visi Indonesia 2045 yaitu Indonesia Maju, ekonomi Indonesia akan masuk 5 besar dunia pada tahun 2045.

Baca Juga: Inter Miami Gak Masalah Tanpa Messi, Charlotte FC Kini Jadi Korban Mereka Berikutnya

Pada tahun itu diperkirakan PDB per kapita sebesar US$ 23.119. Tahun 2036, diperkirakan Indonesia akan keluar dari middle income trap. Oleh sebab itu dibutuhkan transformasi ekonomi untuk mencapai Visi Indonesia 2045.

Transformasi ekonomi didukung oleh hilirisasi industri dengan memanfaatkan sumber daya manusia, infrastruktur, penyederhanaan regulasi, dan reformasi birokrasi yang dimulai dari tahun 2020-2024.

Oleh sebab itu dibutuhkan IKN yang dapat mendukung dan mendorong transformasi ekonomi tersebut.

Kedua, IKN harus mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan merata termasuk di Kawasan Timur Indonesia.

Baca Juga: Menakjubkan! Inilah Keseriusan Jepang dalam Menyelamatkan Negaranya dari Resesi

Selama ini, Jakarta dan sekitarnya terkenal dengan pusat segalanya (pemerintahan, politik, industri, perdagangan, investasi, teknologi, budaya dan lain-lain).

Tidak mengherankan jika perputaran uang di Jakarta mencapai 70 persen yang luasnya hanya 664,01 km² atau 0.003 persen dari total luas daratan Indonesia 1.919.440 km².

Sementara jumlah penduduknya 10,56 juta jiwa atau 3,9 persen dari jumlah penduduk Indonesia 270,20 juta jiwa (data tahun 2020).

Hal ini menyebabkan ketidakmerataan pembangunan dan kesejahteraan di Indonesia.

Pembangunan tersentralisasi di Jakarta dan pulau Jawa. Kondisi ini kurang baik untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diharapkan sustainable, tidak termanfaatkannya potensi daerah secara optimal, kurang mendukung keadilan antara daerah, dan rentan terhadap persatuan dan kesatuan bangsa.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat