- Pemerintah Kabupaten Agam menggelar rapat koordinasi di Posko Penanggulangan Bencana Alam Erupsi Gunung Marapi yang berlangsung di Kantor Wali Nagari Batu Palano, Selasa 16 Januari 2024.
Rapat tersebut dipimpin langsung oleh Bupati Agam, Andri Warman guna mengevaluasi naiknya status Gunung Marapi menjadi level III (Siaga).
Kalaksa BPBD Agam, Bambang Warsito, menjelaskan bahwa rapat lintas sektoral ini diadakan untuk merapatkan barisan dan memantapkan data terkait pengaruh erupsi Gunung Marapi.
Baca Juga: PMI Agam Bagi-bagi 5.000 Masker Gratis untuk Warga Terdampak Erupsi Gunung Marapi
"Dalam rapat ini, kami membahas tindak lanjut dari efek-efek yang ditimbulkan oleh erupsi. Banyak petani di masyarakat yang menghadapi gagal panen, sehingga hal ini menjadi salah satu fokus pembahasan," ungkap Bambang Warsito.
Lebih lanjut, Bambang juga menyoroti penanganan situasi tanggap bencana sebagai respons terhadap naiknya status Gunung Marapi.
"Pemerintah menetapkan bahwa saat ini kita berada dalam status tanggap bencana," tambahnya.
Rapat koordinasi tersebut turut dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, antara lain Dandim 0304 Agam, Kapolresta Bukittinggi, Perwakilan BNPB Sumbar, serta tim gabungan lainnya seperti Basarnas.
Kehadiran mereka menandai komitmen bersama dalam penanganan dampak erupsi Gunung Marapi.
Evaluasi dan koordinasi lintas sektoral diharapkan dapat memberikan pandangan holistik terhadap situasi dan memperkuat upaya penanggulangan bencana.
Pemerintah Kabupaten Agam terus bersinergi dengan berbagai pihak untuk memastikan kesiapan dan respons yang optimal dalam menghadapi perubahan status Gunung Marapi yang berdampak pada kehidupan masyarakat setempat. ***