– Pembangunan infrastruktur di Indonesia dilakukan secara masif dalam beberapa tahun terakhir, seperti jalan tol, bendungan, jembatan dan mass rapid transit (MRT).
Di Jakarta, pembangunan MRT menjadi tonggak penting infrastruktur dalam menciptakan sistem transportasi massal.
Harapannya, kehadiran MRT dapat dapat mengurangi kemacetan dan sekaligus meningkatkan konektivitas antar wilayah di Jakarta dan sekitarnya.
MRT Fase 1 ini membentang sejauh 16 kilometer, terdiri dari 10 kilometer jalur layang dan enam kilometer jalur bawah tanah.
Pada jalur layang, ada tujuh stasiun, yaitu Lebak Bulus (lokasi depo), Fatmawati, Cipete Raya, Haji Nawi, Blok A, Blok M, dan Sisingamangaraja.
Kemudian, di jalur bawah tanah memiliki enam stasiun, yaitu Senayan, Istora, Bendungan Hilir, Setiabudi, Dukuh Atas, dan Bundaran Hotel Indonesia.
Sukses dalam pembangunan MRT Fase 1 yang pembangunan dimulai sejak 10 Oktober 2013 dan rampung pada 2019, pemerintah kini melanjutkan pembangunannya MRT ke Fase 2.
Pembangunan MRT Fase 2 yang termasuk Proyek Strategis Nasional (PSN) ini disebut MRT East-West Phase I Stage I.
Rencananya, MRT East-West terdiri dari dua fase. Fase I membentang sepanjang 39,3 kilometer dari Kembangan–Medan Satria.
Kemudian MRT East-West Fase 2 memiliki panjang 50,4 kilometer dari Balaraja-Kembangan hingga Medan Satria-Cikarang.
Dalam proses pembangunannya, MRT East-West mendapatkan dukungan penuh dari Japan International Cooperation Agency (JICA).
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pembangunan PSN dapat dilakukan melintasi wilayah.