bdadinfo.com

Lewat RUKD, PLN UID Sumbar - MKI - Stakeholder Komit Wujudkan Net Zero Emission - News

General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Sumbar, Eric Rossi Priyo Nugrohom (Humas PLN )

- Lewat Rencana Umum Ketenagalistrikan Daerah (RUKD), PT PLN (Persero) UID Sumbar, Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia (MKI) dan stakeholder berkomitmen mewujudkan akselerasi transisi energi bersih untuk mencapai Net Zero Emmision 2060.

Pelatihan Penyusunan RUKD itu digelar Selasa, 16 Januari 2024 di Kantor Bapeda Sumbar.

Pelatihan itu melibatkan jajaran akademisi dari Perguruan Tinggi di Sumatera Barat dan Pemerintah Provinsi, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sumbar.

Baca Juga: Sukses Produksi Hidrogen Hijau, Kini PLN Bangun Stasiun Pengisian untuk Kendaraan di Kawasan Senayan, Jakarta

General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Sumbar, Eric Rossi Priyo Nugroho hadir sebagai narasumber.

Eric menyampaikan, pentingnya sinergi dan kolaborasi seluruh stakeholder, untuk mewujudkan transisi energi bersih di Sumatera Barat sebagaimana amanat Pemerintah, yang sejalan dengan Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN).

“Salah satu fokus pembahasan pada kegiatan ini adalah bagaimana menyinkronkan kebijakan antara Pemerintah Daerah, PLN serta Instansi terkait, sehingga berdampak sistematis dan tertera dalam RUKD, Rencana Umum Energi Daerah (RUED), maupun proses pembuatan Peraturan Daerah (Perda) bidang energi listrik dan ketenagalistrikan. Sinergitas tersebut akan menghasilkan RUKD yang tepat di Provinsi Sumbar. Dan untuk mewujudkannya, PLN siap hadir dalam perundingan dan penyatuan item pemikiran untuk pembangunan kelistrikan di Sumbar,” katanya.

Baca Juga: Terobosan Infrastruktur Telekomunikasi dan Listrik, PLN Icon Plus dan Telkom Indonesia Bersatu untuk Masa Depan Cerah IKN

Lebih lanjut, kata Eric, upaya percepatan transisi energi di Sumbar sudah terlihat jelas, saat ini bauran energi bersih di Sumbar adalah sebesar 50,63 % sehingga keandalan pasokan listrik oleh PLN dilakukan tanpa merusak lingkungan. Sumber Energi Baru Terbarukan (EBT) yaitu berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP), Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG), dan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM).

“Saat ini potensi Pembangkit EBT di Sumatera Barat pun sangat besar yakni mencapai 1092,76 MW, tentu ini semua menjadi pendukung dan bukti bahwa Sumbar sebagai lumbung Energi Hijau di Indonesia,” katanya.

Menurut Eric, terlaksananya Workshop dan Pelatihan RUKD merupakan langkah yang tepat untuk menyamakan persepsi dan rencana dalam pengembangan sector ketenagalistrikan daerah, khususnya dalam akselerasi transisi energi.

Apresiasi terhadap peran PLN dan MKI dalam mendukung pencapaian Net Zero Emission (NZE) disampaikan oleh Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Sumbar, yang diwakili oleh Kabid Energi dan Ketenagalistrikan, Inzudin.

“Dengan diselenggarakannya workshop dan pelatihan penyusunan RUKD hari ini, harapan terhadap akselerasi transisi energi semakin dekat, yang berdampak tidak hanya memberikan dalam penurunan emisi, namun juga menjadi kesempatan bagi seluruh elemen masyarakat untuk berperan aktif dalam transisi energi dan penggunaan energi baru terbarukan,” terang Inzuddin.

Pihaknya juga menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi Sumatera Barat selalu berupaya untuk turut serta dalam menjaga bumi dengan berbagai kegiatan. Menurutnya saat ini, Sumbar dianggap sebagai unit kerja yang sangat konsisten dalam mengadopsi energi terbarukan dan diakui sebagai lumbung energi hijau. Pemerintah Sumbar memiliki ambisi untuk menjadikan Provinsi Sumbar sebagai produsen dan pengguna energi hijau yang lebih besar dalam beberapa tahun ke depan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat