bdadinfo.com

Mengenang Rizal Ramli: Sosok Cerdas yang Pernah Selamatkan PLN dari Kebangkrutan Pada Era Gus Dur - News

Rizal Ramli dan hubungannya dengan Gus Dur (setkab.go.id)

- Berita duka mengguncang Indonesia seiring berpulangnya mantan Menteri Koordinator Kemaritiman, Rizal Ramli, pada Selasa, 2 Januari 2024, pukul 19.30 WIB di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta Pusat.

Keluarga almarhum telah menyampaikan keterangan resmi, mengungkapkan rasa kehilangan atas sosok bapak, kakek, dan mertua yang dicintai.

Rizal Ramli, yang telah lama berjuang melawan penyakit diabetes, akhirnya harus menyerah pada kanker pankreas stadium 4.

Baca Juga: Mengenal Monyet Red Colobus dari Afrika, Mamalia Besar yang Dinyatakan Punah

Lahir di Padang, Sumatera Barat, pada 10 Desember 1954, Rizal Ramli menorehkan namanya dalam sejarah pemerintahan Indonesia.

Ia pernah menjabat sebagai Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog) pada periode 2000-2001 dan sekaligus menjadi Menko Ekonomi, Keuangan, dan Industri pada era yang sama.

Kiprahnya semakin mencuat ketika di era kepemimpinan Presiden Joko Widodo, Rizal Ramli dipercaya sebagai Menko Bidang Maritim dan Sumber Daya Indonesia, menjabat dari tahun 2015.

Baca Juga: Memahami Lebih Dekat Fakta-fakta seputar Kanker Pankreas, Penyakit yang di Idap oleh Rizal Ramli

Namun, sejarah Rizal Ramli tidak hanya terpaut pada jabatan dan kebijakan pemerintahan pada era Joko Widodo.

Mantan Menteri Koordinator Kemaritiman ini juga pernah meniti karirnya pada masa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

Dengan latar belakang pendidikan dari Universitas Boston, Rizal Ramli memasuki dunia pemerintahan saat ditunjuk sebagai Kepala Badan Urusan Logistik dan kemudian menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian selama rentang waktu Juni 2000 hingga Agustus 2001.

Baca Juga: Mak Beng Kembali Bersinar: Masuk dalam Daftar Restoran Paling Legendaris di Dunia Tahun 2023-2024

Saat memimpin Kemenko Perekonomian pada era Gus Dur, Rizal Ramli dihadapkan pada tantangan serius, khususnya terkait dengan BUMN yang berada di ambang kebangkrutan, yaitu PLN.

“Direksi PLN mendatangi kami dengan permohonan mendesak agar disuntik dana dari APBN. Namun, kami menolak tawaran tersebut, karena menurut kami, pendekatan yang lebih bijaksana adalah melalui revaluasi aset PLN,” pungkas Rizal Ramli seperti dikutip Harianhluan.com dari situs resmi Sekretariat Kabinet.

Keputusan tersebut bukanlah langkah yang mudah, namun strategi ini menjadi titik balik krusial dalam menjawab tantangan keuangan PLN pada tahun 2000.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat