bdadinfo.com

Keanekaragaman Tersembunyi Papua: Keunikan Udang Selingkuh di Pegunungan Papua yang Menjadi Primadona Kuliner Lokal - News

Udang selingkuh, ditemukan di Pegunungan Papua (static.cdntap.com)

- Dataran tinggi Papua menyimpan sejumlah kekayaan biodiversitas yang masih belum banyak diketahui oleh masyarakat.

Salah satu contohnya adalah udang selingkuh yang menempati sungai-sungai di Pegunungan Papua pada ketinggian 1.650-1.750 meter di atas permukaan laut.

Udang ini memiliki penampilan unik dengan tubuh yang mirip udang, tetapi memiliki dua lengan besar dengan capit seperti kepiting.

Ciri khas lain dari udang selingkuh adalah cangkangnya yang lebih keras daripada udang biasa.

Baca Juga: Merintis Karier di Industri Blockchain, Begini Profil dan Sepak Terjang Ananda Aditya Enterpreneur Asal Jambi

Meskipun ukuran capitnya lebih kecil dibandingkan kepiting biasa, tubuhnya memiliki warna hitam kebiruan.

Meskipun sebenarnya merupakan lobster air tawar, ukuran tubuhnya tidak sebesar lobster air asin.

Masyarakat setempat lebih mengenalnya dengan sebutan udang selingkuh, mengacu pada bentuknya yang khas.

Habitat alaminya terletak di Sungai Baliem, Kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan.

Baca Juga: Prabowo Subianto dan Menteri Agama Hadiri Perayaan Natal Bersama BUMN, Erick Tohir: BUMN sebagai Benteng Ekonomi Nasional

Secara ilmiah, udang selingkuh termasuk dalam genus Cherax sp dan berperan sebagai organisme dasar serta pemakan di dasar perairan.

Menurut laporan dari Mongabay, Pegunungan Papua memiliki 13 spesies Cherax, termasuk Cherax monticola yang hidup di Sungai Baliem, dan Cherax lorenzi yang dapat ditemui di bagian barat pegunungan Papua hingga Sungai Lorentz.

Udang selingkuh juga dapat dijumpai di perairan Danau Habema, Danau Paniai, Danau Tage, dan Danau Tigi.

Baca Juga: Memahami Proses Pembelajaran Anak: Auditori, Visual, Atau Kinestetik?

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat