bdadinfo.com

Selamat Tinggal Tambang Batu Bara, Pembangunan Proyek IKN Terus Melaju Kencang Menuju Abad Kejayaan Sebagai Ibu Kota Negara Termegah di Dunia - News

Pemindahan ibu kota negara ini hanya menguntungkan oligarki pemilik konsesi pertambangan batubara dan penguasa lahan skala besar di Kalimantan Timur.

- Sebelum Jokowi mengumumkan Ibu Kota Indonesia pindah ke Kalimantan Timur, Bappenas telah memberi sinyal kuat.

Rabu (21/8/2019) di Ballroom Hotel Swiss-Belhotel Balcony, Balikpapan Ocean Square [BOS], Balikpapan, Bappenas menggelar dialog nasional pemindahan ibu kota negara ke Pulau Kalimantan.

Deputi Bidang Pengembangan Regional Bappenas Rudy Soeprihadi Prawiradinata, memaparkan skema dan gambaran kelayakan ibu kota.

Provinsi Kalimantan Timur dianggap memenuhi kriteria yang ada.

Baca Juga: Kabar Pilu dari Riau! Ganti Rugi Korban Penggusuran Tak Kunjung Tiba, DPR Desak Pemerintah untuk Bertanggung Jawab

Kaltim memiliki keunggulan dibanding provinsi lain. Secara geografis, berbatasan dengan Selat Makassar yang menjadi titik nol.

Ini menunjukkan fakta, Kalimantan Timur lebih strategis dibanding Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah.

Terkait kebencanaan, Kalimantan Timur dinilai aman dan bebas ring of fire atau wilayah-wilayah yang terkena gempa bumi.

Hasil penilaian Bappenas terhadap Kalimantan Timur pun meyakinkan.

Baca Juga: Di Depan Andre Rosiade, Erick Tohir Sebut Dukung Semen Padang di Liga 1

Mulai ketersediaan lahan hasil deliniasi, kuantitas sumber air, historis kebakaran hutan, dukungan infrastruktur penunjang, demografi penduduk hingga sisi pertahanan, Kalimantan paling komplit.

Meski ada kekurangan daya dukung air tanah, namun tidak menjadi persoalan krusial.

7 poin penilaian Bappenas terhadap Kalimantan Timur:

1. Luas deliniasi kawasan 180.965 hektar dan lokasi potensial 858.85,83 hektar.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat