bdadinfo.com

Sumatera Punya Sejarah! PLTA Bawah Tanah Pertama Ini Sudah Beroperasi 43 tahun Dibangun Disepanjang Sungai Asahan Pernah Hiasi Uang Kertas 100 Rupiah - News

PLTA Sigura-gura di mana Bendungan ini mulai dibangun pada bulan Mei 1978 dan selesai dibangun pada bulan Desember 1981. Siapa sangka ternyata bendungan di Sumut atau Sumatera Utara inilah yang pernah menghiasi pecahan uang kertas Rp100 pada masanya.

- Banyak yang tidak mengetahui sejarah bendungan Sigura-gura adalah sebuah bendungan yang terletak 23,3 km dari hulu Sungai Asahan (Danau Toba), atau 8,8 km dari Bendungan Siruar dan 1 km di hilir Air Terjun Sigura-Gura.

Bendungan ini adalah bendungan terbesar kedua di Indonesia setelah Bendungan Sutami. Bendungan ini berfungsi untuk menjamin ketersediaan air bagi PLTA Sigura-gura.

Bendungan ini mulai dibangun pada bulan Mei 1978 dan selesai dibangun pada bulan Desember 1981.

Baca Juga: Rahasia di Balik Keindahan Dekorasi Pesta yang Tak Terlupakan

Bendungan ini dibuat dari beton dengan tinggi 46 meter dari dasar Sungai Asahan, dengan volume tubuh bendungan mencapai 38.000 m3.

Bendungan ini dibangun untuk memenuhi kebutuhan listrik dari pabrik aluminium milik Inalum di Kuala Tanjung.

Semua aktivitas pengendalian bendungan, seperti membuka dan menutup pintu air.

Menjalankan atau menghentikan putaran turbin, menurunkan atau menaikkan pembangkit listrik oleh generator, dsb dilakukan melalui rumah kendali.

Listrik yang dibangkitkan di PLTA Sigura-gura selanjutnya dialirkan ke pabrik Inalum di Kuala Tanjung.

Sebelum dialirkan ke sana, arus listrik diatur di rumah kendali. Pengendalian tersebut dilakukan dengan bantuan komputer di rumah kendali PLTA Sigura-gura dengan sistem kendali jarak jauh.

Rumah kendali tersebut juga disiapkan untuk mengendalikan semua PLTA yang dibangun di sepanjang Sungai Asahan.

Siapa sangka ternyata bendungan di Sumut atau Sumatera Utara inilah yang pernah menghiasi pecahan uang kertas Rp100 pada masanya.

Baca Juga: Apa Itu Sistem Informasi Akuntansi? Panduan Lengkap untuk Pemula

Adapun bendungan di Sumut ini telah beroperasi sejak tahun 1981, terhitung sudah 43 tahun yang lalu.

Setelah bendungan di Sumut ini beroperasi, kemudian pada tahun 1984 bendungan ini dijadikan sebagai gambar pada pecahan uang kertas 100 rupiah.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat