- Pembangunan jalan tol Kayu Agung Palembang Betung, atau disingkat tol Kapal Betung, menjadi fokus utama pemerintah pusat.
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, baru-baru ini meninjau langsung pembangunan jalan tol tersebut.
Pada musim mudik yang lalu, terjadi kemacetan panjang hingga 23 KM di jalan lintas Mbah Betung di Provinsi Sumatera Selatan.
Baca Juga: Seleksi PMW Politeknik Negeri Padang 2024 Dimulai, 56 Proposal Bersaing Ketat
Hal ini disebabkan oleh volume kendaraan yang tidak tertampung di jalan lintas.
Ini mengingat jalan tol Trans Sumatera telah menghubungkan Pelabuhan Bakauheni di Provinsi Lampung hingga kota Palembang di Sumatera Selatan.
Kondisi jalur lintas yang relatif sempit menyebabkan kendaraan yang keluar dari jalan tol harus masuk ke jalan lintas yang juga sempit.
Kebiasaan buruk masyarakat yang sering memotong antrian juga memperparah kemacetan.
Pembangunan jalan tol Kayu Agung Palembang Betung ditargetkan rampung sepenuhnya pada awal tahun 2025.
Jalan tol ini sepanjang 112 KM menjadi solusi untuk kemacetan di wilayah Palembang hingga Betung dan sekitarnya.
Seperti yang dikutip dari YouTube TOLLROAD INDONESIA, sebagian ruas jalan tol ini telah dioperasikan sejak April 2020.
Basuki Hadimuljono menyatakan bahwa percepatan penyelesaian jalan tol ini telah disepakati dengan kontraktor pelaksana.
Pembangunan ini melibatkan pembebasan lahan, dimana pembangunan jalan tol kapal Betung dikelola oleh PT Waskita Sriwijaya Tol dengan biaya investasi sebesar 22,16 triliun.
Jalan tol ini akan melintasi tiga kabupaten dan kota di Sumatera Selatan.