bdadinfo.com

Kerugian Bencana Banjir dan Tanah Longsor Pesisir Selatan Terdata Mencapai Rp1 Triliun - News

Kepala Ex officio Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pessel, Mawardi Roska (IST)

 

PESISIR SELATAN, - Besar kerugian yang dialami Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) itu akibat bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi tanggal 7-8 Maret 2024 lalu mencapai angka Rp 1 triliun.

Menurut Kepala Ex officio Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pessel, Mawardi Roska bahwa data yang sudah masuk dan dianalisis, jumlah kerugian asset daerah maupun harta benda milik masyarakat mencapai Rp 1 triliun.

"Mulai dari sarana prasarana (Sapras) negara seperti jalan, jembatan, sekolah, puskesmas, fasilitas air minum, juga harta benda masyarakat, rumah, ternak, lahan pertanian, dane tambak. Dari jumlah itu kerugian mencapai angka Rp 1 triliun," jelasnya, Minggu (23/3) di Painan.

Baca Juga: BKPSDM Pesisir Selatan Pastikan Mutasi Dua Ratusan Pejabat Sesuai Prosedur

Menurut Mawardi yang juga Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Pesisir Selatan, pendataan terus dilakukan dan secara bertahap disampaikan kepada pemerintah. Hal itu terungkap saat rapat evaluasi tanggap darurat tahap I dan langkah-langkah kegiatan untuk masa tanggap darurat tahap II, Minggu, 24 Maret 2024, diruang Rapat Bupati.

Rapat tersebut dihadiri langsung Bupati Rusma Yul Anwar, Forkopimda Kapolres Pessel, Dandim 0311, Asisten dan para kepala OPD Camat se-Pesisir Selatan, juga dihadiri oleh Basarnas, serta PMI. Bupati Rusma juga menyebutkan terkait perpanjangan masa tanggap darurat kembali diperpanjang karena fakta di lapangan bahwa para korban masih butuh penanganan.

"Masih ada 4 orang lagi yang masih hilang, rumah-rumah penduduk yang belum bisa didiami karena material atau sedimen banjir masih belum tertangani, dan proses pendataan yang terus dilakukan," jelas Bupati.

Baca Juga: Diikuti SD dan SLTP, Pj Wako Padang Panjang Buka Pesantren Ramadan

Menurutnya dengan perpanjangan masa tanggap darurat itu maka proses rehabilitasi dan rekontruksi dapat dilakukan dengan segala sumberdaya yang ada. "Sebagai tambahan kerugian terbesar diantaranya 537 rumah rusak berat, 2.749 rusak sedang, 7.048 rusak ringan," jelasnya . Sementara ribuan ternak yang mati diantaranya, sapi sebanyak 666 ekor, kerbau 8 ekor, kambing 357 ekor, ayam 36.527 ekor, dan itik sebanyak 19.210 ekor pula. ***

 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat