bdadinfo.com

Usut Tuntas Sejarah Bandara Internasional di Banyuwangi dari Glenmore Pindah ke Blimbingsari, Maksudnya? - News

Bandara Internasional Banyuwangi  (Freepik)

- Tahukah Anda bahwa Bandara ini diklaim sebagai bandara hijau pertama di Indonesia.

Bandara di wilayah Kabupaten Banyuwangi pada awalnya diinisiasi oleh Bupati Purnomo Sidik.

Awalnya diinisiasi oleh Bupati Purnomo Sidik yang terletak di Afdeling Sidomukti dan Afdeling Muktisari di Kecamatan Glenmore.

Baca Juga: Senator Petahana Apresiasi LaNyalla Membawa DPD RI Semakin Diperhitungkan

Kecamatan bekas landasan pacu pesawat capung yang digunakan untuk menyemprot pestisida ke hama wereng yang dibangun masa Bupati Djoko Supaat Slamet pada dekade 1970-an. 

Diketahui telah menelan anggaran untuk proyek telah disiapkan dan material bangunan sudah sempat dikirim menuju lokasi.

Namun tidak dilanjutkan karena Purnomo Sidik lengser dari jabatannya berhubungan dengan Pembantaian Banyuwangi 1998.

Baca Juga: Deteksi Dini: Tanda-tanda Skoliosis dan Pectus Carinatum yang Perlu Kamu Ketahui!

Pembangunan selanjutnya saat itu dilanjutkan pada masa kepemimpinan Bupati Samsul Hadi.  

Lahan di Kecamatan Glenmore ini ternyata tidak layak untuk bandar udara karena topografi wilayah yang bergunung-gunung. 

Kemudian, melalui keputusan menteri (Kepmen) nomor 49 tahun 2003 ditentukan lahan untuk pembangunan bandara berada di wilayah Desa Blimbingsari yang pada saat itu.

Baca Juga: Sekdako Yoda Balad Hadiri Malam Nuzulul Quran dan Penutupan MTQ se-Kecamatan Pariaman Utara

Pada saat itu masih menjadi bagian dari Kecamatan Rogojampi dengan koordinat geografis 08 18' 42.70" Lintang Selatan dan 114 20' 16.30" Bujur Timur.

Banyuwangi pada saat itu masih bernama Bandara Blimbingsari yang memiliki panjang landasan 900 m dan lebar 23m. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat