bdadinfo.com

Titik Lokasi Harta Karun di Solok Selatan Terletak di Kawasan Hutan Lindung yang Diburu Oleh Masyarakat Sampai Memakan Korban Jiwa - News

delapan orang meninggal dunia dan sembilan luka-luka karena tertimbun material tambang emas ilegal di Hutan Lindung Timbahan, Nagari Abai, Kecamatan Sangir Batanghari, Solok Selatan.

- Kabupaten Solok Selatan adalah sebuah wilayah kabupaten yang terletak di bagian selatan Provinsi Sumatera Barat, Indonesia dekat dengan Gunung Kerinci.

Kabupaten ini resmi dimekarkan dari Kabupaten Solok pada tahun 2004 mencakup wilayah seluas 3.346,20 km².

Secara administratif, kabupaten ini berbatasan langsung dengan Provinsi Jambi di sebelah selatan dan dikelilingi oleh tiga kabupaten lain di Sumatera Barat dari barat ke timur: Kabupaten Pesisir Selatan, Solok, dan Dharmasraya.

Baca Juga: Letaknya Sekitar 70 Kilometer dari Timur Laut Kota Padang Titik Lokasi Harta Karun Peninggalan Zaman Belanda Hasilkan 620.000 Ton

Pusat pemerintahannya terletak di Padang Aro, sekitar 161 km dari pusat Kota Padang.

Meskipun baru diresmikan pada tahun 2004, bersama dengan Kabupaten Pasaman Barat dan Dharmasraya, wacana pembentukan kabupaten yang meliputi sebagian wilayah Solok Selatan saat ini telah ada sejak tahun 1950-an.

Wilayahnya mencakup kaki pegunungan Bukit Barisan di barat dan dataran rendah yang lebih luas di Timur. 

Saat ini Solok Selatan dihadapkan dengan permasalahan lingkungan yang kompleks. Praktik penebangan liar di kawasan hutan dan penambangan emas ilegal di sepanjang aliran Batang Hari dan Batang Sangir secara besar-besaran masih terus terjad

Pada Mei lalu, delapan orang meninggal dunia dan sembilan luka-luka karena tertimbun material tambang emas ilegal di Hutan Lindung Timbahan, Nagari Abai, Kecamatan Sangir Batanghari, Solok Selatan.

Baca Juga: Sulawesi Tengah Menggila! Bangun Dua Pelabuhan Super Megah Sekaligus dan Sudah Diresmikan Presiden RI untuk Mendukung Ibukota Baru

Penambang ilegal tewas di Solok Selatan, bukan kali pertama. Tahun lalu, tak  jauh dari Timbahan, sembilan penambang emas ilegal juga tewas.

Warga sekitar heran karena tambang ilegal itu sudah ditutup tetapi ternyata masih beroperasi bahkan dengan alat berat. Sebelum penutupan, alat berat buat mengeruk emas bisa sampai ratusan.

Kapolres Solok Selatan, Tedy Purnanto mengatakan, kepolisian sudah sering menindak para pelaku tambang ilegal terutama yang gunakan alat berat. Terakhir, April lalu mengamankan dua alat berat, namun medan jauh serta keterbatasan personil membuat polisi tidak bisa mengamankan lokasi itu terus-menerus.

Data InaRisk BNPB, Solok Selatan termasuk dalam wilayah yang memiliki potensi risiko bencana tanah longsor dalam indeks kategori sedang hingga tinggi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat