- Profesor Mahfud MD, mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, menyuarakan ketidaksetujuannya terhadap informasi yang mengindikasikan akan dihapusnya ekskul Pramuka.
Kontroversi muncul ketika Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim, mengungkapkan bahwa Pramuka bukanlah kegiatan wajib bagi para siswa.
Melalui akun pribadinya di X, Mahfud MD menegaskan pentingnya ekskul Pramuka dalam pendidikan di sekolah.
Baca Juga: Chaeyoung Twice Dikabarkan Berkencan Dengan Zion.T, Agensi: Kami Saling Mendukung
Dia meminta agar peran Pramuka tetap diakui dan diberikan tempat yang penting dalam kurikulum pendidikan.
"Sebagai alumni Pramuka Gudep 499 Yogyakarta, saya mengusulkan agar Pramuka dikuatkan posisinya dan dinaikkan anggarannya saat menjabat sebagai Menkopolhukam," ujarnya.
Mahfud MD juga menjelaskan bahwa ekskul Pramuka memiliki peran penting dalam membentuk karakter dan kecerdasan siswa.
Baca Juga: Hadiri Sidang Sengketa Pilpres 2024 di MK, 4 Menteri Jelaskan Penyaluran Bansos Tak Terkait Pemilu
Menurutnya, Pramuka tidak hanya memberikan pembelajaran keterampilan praktis, tetapi juga memperkaya spiritualitas dan moralitas siswa.
"Filosofi pendidikan kita adalah untuk mencerdaskan kehidupan yang mencakup intelektualitas dan moralitas, serta melatih keterampilan dan kelembutan hati," tambahnya.
Dia juga menyoroti nilai-nilai kemanusiaan dan nasionalisme yang diajarkan melalui kegiatan Pramuka.
Menurutnya, Pramuka memberikan kesempatan bagi siswa untuk memperoleh pengalaman persahabatan, cinta alam, dan cinta tanah air, yang merupakan nilai-nilai fundamental bagi bangsa Indonesia.
"Dalam Pramuka, anak-anak belajar tentang persahabatan, cinta alam, cinta tanah air, dan nilai-nilai kemanusiaan dan nasionalisme yang menjadi bagian dari identitas kita sebagai bangsa Indonesia," tutupnya.