- Semenjak maraknya proyek pertambangan batu bara di Indonesia tidak hanya tersebar di Kalimantan Timur dan Selatan namun Sumatera Selatan juga.
Tambang emas ilegal marak di Desa Sungai Telang, Kecamatan Batin III Ulu, Bungo, Jambi di Sungai Batang Bungo yang selama menjadi sumber air bagi warga keruh dan berlumpur.
Namun sebagian warga terpaksa membeli, bahkan numpang ke rumah tetangga untuk mendapatkan air bersih.
Baca Juga: Jerome Polin Akhirnya Mengaku Punya Kutukan? Ternyata Ini Korban Selanjutnya
Dengan aksi tambang emas ilegal ini juga mengancam lubuk larangan di Sungai Batang Bungo namun Sungai mulai tercemar.
Belasan ribu hektar hutan di Jambi rusak karena penambangan emas ilegal. Sampai akhir 2023, Komunitas Konservasi Indonesia Warsi mencatat.
Komunitas Konservasi Indonesia Warsi mencatat setidaknya 3.642 hektar hutan lindung rusak karena Pertambangan tanpa izin.
Sebanyak 6.917 hektar hutan produksi, 84 hektar hutan produksi terbatas dan 699 hektar hutan di taman nasional ikut porak - poranda.
“Sungai Telang Menolak PETI.” “Kopi kelumbuk enak rasa. PETI masuk kita sengsara,” tutur Jokowi.
Dilengkapi dengan spanduk yang terbentang saat ratusan warga Desa Sungai Telang, Kecamatan Batin III Ulu, Kabupaten Bungo, Jambi.
Saat aksi di kantor desa pada 5 April lalu, Sehari setelah kedatangan Presiden Jokowi langsung menyegel kantor desa dan mendesak pencopotan Rio Ramaini, Kepala Desa Sungai Telang.
“Allahu akbar,” teriak seorang korlap disambut pekikan sama ratusan warga. AKP Wiji Nur Eko Wahyu, Kapolsek Rantau Pandan, tak jauh dari mereka terus mengawasi pergerakan warga.