bdadinfo.com

Mengenal Windows Defender, Salah Satu Pertahanan yang Digunakan Pemerintah - News

Mengenal lebih dekat dengan Windows Defender

Berita besar datang dari jajaran pemerintahan minggu ini, tentang gangguan yang terjadi di Pusat Data Nasional (PDN) karena terkena serangan siber dengan jenis Ransomware pada hari Senin, 17 Juni 2024.

“Penonaktifan fitur keamanan Windows Defender terjadi mulai 17 Juni 2024 pukul 23.15 WIB, hal tersebut memungkinkan adanya aktivitas berbahaya yang sedang berjalan,” ungkap Juru bicara Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).

Dampak dari serangan Ransomware tersebut adalah ada banyak data yang tidak dapat diakses oleh PDN, kecuali membayar sebanyak tagihan yang dikeluarkan oleh pihak penyerang.

Penyerangan tersebut menjadi menarik diperbincangkan oleh para warga sipil, terutama terhadap pertahanan yang digunakan, yaitu Windows Defender.

Baca Juga: Ridwan Kamil Diharapkan Maju dalam Pilkada Jawa Barat, Sorotan Partai Golkar dan Dukungan Luas Masyarakat

Mengenal Windows Defender

Windows Defender adalah antivirus (default) dari sistem operasi Windows yang dikembangkan oleh Microsoft.

Windows Defender digunakan untuk melindungi perangkat dari ancaman siber, seperti virus, malware, dan sejenisnya.

Windows Defender menjadi rekomendasi antivirus default karena tidak membebankan perangkat dan mudah digunakan.

Baca Juga: Rp71 Triliun untuk Makan Bergizi Gratis, Terobosan Kesehatan atau Tantangan Besar?

Apakah Windows Defender Layak Digunakan

Windows Defender memang layak digunakan untuk pertahanan pertama bagi perangkat, namun dalam skala pribadi.

PDN harusnya tidak hanya menggunakan Windows Defender, terlebih sebagai penyimpan data-data penting negara.

Hal tersebut harusnya menjadi perhatian lebih pemerintah dan instansi terkait untuk terus meningkatkan keamanan data-data negara, walaupun pihak penyerang berbaik hati ingin memberikan sandi untuk membuka akses datanya kembali.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat