– Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mempercepat pembangunan Bendungan Way Apu di Kabupaten Buru, Provinsi Maluku, dengan target penyelesaian pada tahun 2024.
Pembangunan ini telah dimulai sejak Desember 2017 lalu dan saat ini proses konstruksi fisik dilaporkan telah mencapai progres sebesar 71,34 persen.
Bendungan ini juga memiliki kapasitas daya tampung sebesar 50,05 juta meter kubik.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Maluku, Faliansyah, menjelaskan bahwa pembangunan Bendungan Way Apu akan segera memberikan manfaat bagi masyarakat setelah selesai.
Pembangunan ini merupakan bagian dari upaya Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air untuk mendukung ketahanan air dan pangan di berbagai wilayah di Indonesia.
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, menegaskan bahwa pengelolaan sumber daya air dan irigasi terus dilanjutkan untuk mendukung proses dan hasil produksi pertanian yang berkelanjutan.
Baca Juga: Pemerintah Kota Pariaman Gelar Rakor Pajak BPHTB dan PBB-P2 Tahun 2024
Bendungan yang dibangun akan diikuti dengan pembangunan jaringan irigasi, memastikan air dapat mengalir ke sawah-sawah milik petani.
Lingkup pekerjaan yang sedang berlangsung meliputi penimbunan maincoffer dam dan main dam, pencetakan beton precast, pembetonan spillway, galian tanah lereng kanan spillway, proteksi lereng spillway, dan struktur fondasi wing wall sisi kanan.
Selain itu, pekerjaan beton struktur pelimpah samping wing wall, beton struktur fondasi pelimpah berpintu, fabrikasi pembesian struktur spillway, pemasangan pintu hidromekanikal, pekerjaan fasilitas umum, dan pekerjaan viewpoint juga sedang dilaksanakan.
Bendungan Way Apu dibangun di atas lahan seluas kurang lebih 422,08 hektar dengan tipe zonal urukan inti tegak, tinggi mencapai 72 meter, lebar puncak 12 meter, panjang puncak 490 meter, dan luas daerah genangan mencapai 235,10 hektar.
Bendungan ini diharapkan dapat menyediakan air irigasi seluas 10.000 hektar, air baku dengan debit 0,5 meter kubik/detik, mereduksi banjir sebesar 557 meter kubik/detik, menyediakan pembangkit listrik berkapasitas 8 MW, serta menjadi tempat pariwisata yang akan menumbuhkan perekonomian daerah.