- Pemerintah Kabupaten Agam mendukung pelaksanaan crash program imunisasi polio di daerah itu.
Pelaksanaan program itu, menyikapi merebaknya kasus polio di Provinsi Aceh, bahkan kini sudah masuk ke Sumatera Utara.
Sumatera Barat (Sumbar) sebagai provinsi tetangga yang miliki jumlah bayi usia 0-59 bulan cukup besar, juga memiliki risiko tinggi penularan penyakit polio.
Baca Juga: Bank Nagari dan PWI Sumbar Gelar Lomba Karya Tulis untuk Wartawan, Total Hadiah Rp21 Juta
“Ini harus menjadi perhatian kita bersama, bagaimana Sumbar khususnya Agam bebas dari polio,” ujar Bupati Agam, Dr H Andri Warman saat menghadiri sosialisasi crash program pin polio, Kamis 2 Maret 2023.
Ia menerangkan bahwa jika balita sudah tertular polio, akan berdampak kelumpuhan permanen, sehingga akan pengaruhi perkembangan ke depan.
Menurut Bupati Agam, program pada bidang kesehatan itu akan diutamakan dibanding program penanganan penyakit menular dan tidak menular lainnya.
Baca Juga: Bank Nagari Hadirkan Program Promo Khusus HUT ke-61
Dalam pelaksanaan program tersebut, Andri Warman meminta keterlibatan camat serta wali nagari untuk melakukan pantauan perkembangan anak di wilayah masing-masing.
“Kita minta camat dan wali nagari mengajak masyarakat membawa anaknya ke posyandu, untuk mendapatkan imunisasi polio ini,” tuturnya.
Menurutnya, edukasi tentang pentingnya imunisasi polio juga perlu dilakukan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat.
Baca Juga: Jelang Ramadan, Harga Beras di Bukittinggi Terpantau Stabil
“Karena kita ingin teorinya jelas, dengan praktek nyata mengatasi persoalan polio dalam melahirkan generasi yang sehat ke depan,” tegasnya.
Sosialisasi crash program imunisasi polio itu juga melibatkan World Health Organization (WHO) perwakilan Provinsi Sumatera Barat.