- Di tengah pertempuran Rusia dan Ukraina yang memanas di Bakhmut, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan negaranya akan terus memperkuat dan mempertahankan kota Timur itu. Hal ini disampaikan oleh Zelensky dalam pidatonya pada hari Senin, 6 Maret 2023.
Selama enam bulan, Rusia masih berupaya untuk merebut Kota Bakhmut, Ukraina. Hingga pada minggu lalu, penasihat Zelensky mengatakan bahwa para pembela mungkin mundur dari garis depan Bakhmut ke posisi terdekat.
Namun dalam pertemuan di markas Panglima Tertinggi militer Ukraina, Zelensky memerintahkan untuk memperkuat pertahanan Ukraina dalam menghadapi gempuran Rusia di Bakhmut.
Baca Juga: Festival Film Indonesia Berduka Atas Kepergian Aktor Senior Ikranagara
Saat itu, Zelensky mengaku telah menemui Komandan "Khortytsia" Jenderal Syrskyi dan Panglima Tertinggi Zaluzhnyi.
Ia menanyakan kepada mereka soal operasi pertahanan di masa depan ke arah Bakhmut, apakah mereka akan mundur atau memperkuat pertahanan kota.
Kedua Jenderal tersebut mengatakan untuk tidak mundur dan memperkuat pertahanan Kota Bakhmut.
Baca Juga: Superhero Tokusatsu Lokal Bardion Ramaikan The Jakarta 18th Toys and Comics Fair 2023
"Saya katakan kepada Panglima untuk mencari pasukan yang cocok untuk membantu anak laki-laki di Bakhmut," ujar Zelensky.
Hingga kini, Rusia masih belum bisa memukul mundur pasukan Ukraina dan merebut Kota Bakhmut.
Analis menilai bahwa tindakan tersebut tidak memiliki nilai strategis utama dan tidak akan menjadi titik balik konflik.
Baca Juga: Depo Pertamina Plumpang Akan Dipindahkan ke Lahan Pelindo, Pembangunan Dimulai Akhir 2024
Dalam pidatonya, Zelensky juga mengomentari sebuah video yang beredar di media sosial.
Video itu memperlihatkan pasukan Rusia yang menembak seorang tentara Ukraina.
"Saya ingin kita semua bersama-sama, dalam kesatuan, untuk menanggapi kata-katanya: 'Kemuliaan bagi pahlawan, Kemuliaan bagi para pahlawan, Kemuliaan bagi Ukraina'. Dan kami akan menemukan pembunuhnya," pungkas Zelensky. ***