- Konstelasi bursa capres menjelang pemilu 2024 kian mengundang perhatian publik, terlebih penantian bakal calon dari kubu PDIP hingga saat ini belum diumumkan oleh Megawati.
Kenapa tidak? pasalnya Megawati beserta PDIP yang tercatat telah memenangkan pemilu dua kali berturut-turut, saat ini berambisi untuk mencatatkan hatrick kemenangan di pemilu 2024 mendatang.
Ambisi hatrick kemenangan Megawati dan PDIP ini tentunya tidak terlepas dari penentuan, siapa calon presiden yang akan diusung oleh Partai Banteng tersebut.
Banyak pengamat yang mengatakan, saat ini PDIP sedang mengalami surplus kader, dimana banyaknya kader-kader potensial yang bercongkol di barisan partai merah tersebut.
Baca Juga: Dilematis Keberadan Pakaian dan Sepatu Bekas Impor di Pasar Domestik Indonesia
Baca Juga: Usut Modus Dagang Petugas dan Wajib Pajak, Integritas Kementerian Keuangan Diragukan?
Sebut saja ada nama Ganjar Pranowo, Puan Maharani, Risma, Azwar Anas dan terakhir munculnya nama Budiman Sudjatmiko. Banyaknya nama-nama kader potensial tersebut, kemudian membuat publik bertanya-tanya, nama siapa yang akan keluar dari kantong Megawati?
“Karena saya diberi sama kalian sebuah hak yang namanya hak preogratif, hanya Ketua Umum yang menentukan siapa yang akan menjadi calon presiden dari PDI-Perjuangan,” Ucap Megawati saat Rakernas PDIP beberapa waktu lalu, dikutip dari kanal Youtube KompasTv.
Pernyataan tegas dari Megawati ini didasari atas adanya indikasi manuver-manuver politik yang dilakukan oleh beberapa kader partai, termasuk salah satunya adalah Presiden Jokowi.
Sebagaimana yang diketahui, Jokowi pada bulan November tahun 2022 lalu, pernah mengumpulkan relawannya di Stadion Gelora Bung Karno, dalam acara yang diberi judul Nusantara Bersatu.
Pada acara tersebut, Jokowi membeberkan didepan relawannya, menganai prestasi dan reputasi global yang telah dibangunnya selama menjadi presiden Republik Indonesia.
Dalam acara tersebutpun dia mengingatkan kepada relawannya, bahwasanya apa yang telah dicapainya harus dilanjutkan. Jokowi pun mengingatkan untuk berhati-hati memilih presiden kedepannya.
Baca Juga: Langkah Erick Thohir Relokasi Depo Pertamina Plumpang Dinilai Korbankan BUMN dan Pentingkan Politik
Baca Juga: Cerita Babe Cabita Jual Aset Demi Bayar Pajak: Orang Bayar Pajak Jangan Makin Dipijak Pak
“Jadi pemimpin yang mikirin rakyat itu kelihatan dari penampilannya, dari kerutan di wajahnya. Kalau wajahnya cling, bersih tidak ada kerutan di wajahnya, hati-hati. Lihat juga, lihat rambutnya kalau rambutnya putih semua, ini mikirin rakyat ini,” ucap Jokowi.