- Dalam beberapa tahun terakhir, konflik antara Palestina dan Israel telah berkecamuk dan telah berjalan selama beberapa dekade.
Walaupun banyak upaya telah dilakukan, namun belum ada penyelesaian perdamaian antara Palestina dan Israel yang berhasil dicapai.
Beberapa negara, termasuk Amerika Serikat, telah mencoba menjadi mediator dalam konflik Israel-Palestina. Sayangnya, upaya tersebut belum menunjukkan hasil yang signifikan.
Baca Juga: Profil Singkat Habib Bahar bin Smith, Ulama Nyentrik yang Diduga Ditembak Orang Tak Dikenal
Baru-baru ini, sebuah survei yang dilakukan oleh YouGov menunjukkan bahwa mayoritas warga Palestina menilai China dan Rusia sebagai mediator potensial dalam pembicaraan damai antara Palestina dan Israel.
Diberitakan Arabnews.com, survei tersebut menunjukkan mayoritas warga Palestina menganggap Rusia dan Uni Eropa sebagai mediator yang efektif dalam pembicaraan damai dengan Israel.
Selain itu, China juga dianggap sebagai negara yang potensial untuk menjadi mediator oleh 80% responden survei.
Baca Juga: Contoh Soal Beserta Kunci Jawaban Matematika Kelas 7 Nomor 11-20! Kisi-Kisi Ulangan
Meskipun demikian, Amerika Serikat tidak populer di kalangan warga Palestina, karena hampir 60% responden survei tidak mempercayai AS sebagai mediator dalam pembicaraan damai antara Palestina dan Israel.
Mengomentari hasil survei tersebut, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, menyatakan bahwa Rusia belum pernah mengecewakan mereka yang memasang harapan pada negara ini.
Kementerian Luar Negeri Rusia juga menegaskan bahwa Rusia tetap percaya pada kerangka hukum internasional yang ada, serta Inisiatif Perdamaian Arab di Al-Taif dan dasar yang telah dicapai antara Israel dan Palestina melalui proses negosiasi berdasarkan solusi dua negara.
Baca Juga: Contoh Soal Beserta Kunci Jawaban Matematika Kelas 7 Nomor 11-20! Kisi-Kisi Ulangan
Sementara itu, China telah memperlihatkan kesuksesannya dalam memfasilitasi kesepakatan diplomatik antara Arab Saudi dan Iran pada Maret lalu.
Hasil survei menunjukkan bahwa kesuksesan ini menambah keyakinan warga Palestina pada China sebagai negara mediator yang potensial dalam pembicaraan damai antara Palestina dan Israel.