– Pelecehan seksual bisa terjadi di mana saja, termasuk di tempat kerja. Pelakunya pun beragam, bisa orang tak dikenal, sanak saudara hingga atasan.
Mengutip Kamus Besar Indonesia (KBBI) pelecehan dan seksual diartikan sebagai pelecehan yang merupakan pembendaan dari kata kerja melecehkan yang berarti menghinakan.
Beragam bentuk pelecehan seksual bisa ditemui di tengah masyarakat, salah satunya adalah pelecehan fisik. Contohnya adalah tindakan yang tidak diinginkan mengarah ke perbuatan seksual, segala tindakan seperti mencium, menepuk, mencubit, melirik atau menatap penuh nafsu tergolong pelecehan fisik
Berikutnya adalah pelecehan seksual dalam bentuk lisan. Bentuk pelecehan seksual meliputi ucapan verbal/komentar yang tidak diinginkan tentang kehidupan pribadi atau bagian tubuh atau penampilan seseorang, lelucon dan komentar bernada seksual.
Baca Juga: Pasang Badan untuk Putri Balqis Korban KDRT, Rieke Oneng Geruduk Polres Depok
Baca Juga: Waduh! Gegara Tak Mampu Tahan Nafsu, Pria di Padang Lawas Nekat Robek Kemaluan Istrinya
Kemudian, pelecehan isyarat termasuk bahasa tubuh dan gerakan tubh bernada seksual, kerlingan yang dilakukan berulang-ulang, isyarat dengan jari dan menjilat bibir.
Dalan bentuk tertulis atau gambar, pelecehan seksual dapat dilakukan dengan menampilkan bahan pornografi, gambar screen saver atau poster seksual atau pelecehan lewat email dan moda komunikasi elektronik lainnya.
Baru-baru ini di Karawang terjadi dugaan pelecehan seksual psikologi, yaitu ajakan staycation dari atasan agar kontrak kerjanya dapat diperpanjang.
Tindakan tersebut digolongkan sebagai pelecehan psikologis atau emosional. Pelecehan ini terdiri dari segala permintaan dan ajakan terus menerus dan tidak diinginkan.
Bahkan, ajakan kencan yang tidak diinginkan dan penghinaan atau celaan yang bersifat seksual juga tergolong pelecehan psikologis.
Sementara itu, pelecehan seksual di tempat kerja dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, yaitu sebagai berikut.
- Segala tindakan seksual yang tak diinginkan.