bdadinfo.com

Nggak Terasa Sudah 17 Tahun Gempa di Yogyakarta, Ada Lebih dari Enam Ribu Orang Meninggal Dunia - News

 17 Tahun Lalu Gempa di Yogyakarta (ttwitter.com/merapi_uncover)

Apa masih ada yang ingat kalau 17 tahun yang lalu terjadi gempa besar di Daerah Istimewa Yogyakarta?

Hari itu, Sabtu, 27 Mei 2006 telah menjadi hari yang nggak akan mudah dilupakan oleh rakyat Indonesia, khususnya Yogyakarta.

Pada 17 tahun yang lalu, tepatnya hari Sabtu, 27 Mei 2006 telah terjadi gempa besar berkekuatan 5,9 skala Richter. Dan menurut laporan United States Geological Survey, guncangan gempa tersebut menyentuh angka 6,4 dalam skala Magnitudo.

Baca Juga: Rekomendasi Drama Korea dengan Episode Terpanjang, Terbaru Ada The Real Has Come

Gempa Yogyakarta kala itu, terjadi pada pagi hari, tepatnya pada pukul 05.53 WIB (dalam beberapa berita disebutkan terjadi pada pukul 05.54, ada pula pukul 05.55 WIB), di mana mayoritas masyarakat masih berada di rumah.

Pusat gempa Yogyakarta pada 17 tahun yang lalu, berada di koordinat 8,26 LS dan 110,33 BT atau pada jarak 38 kilometer selatan Yogyakarta pada kedalaman 33 km.

Namun, BMKG merilis pembaruan data terbaru bahwa posisi pusat gempa terjadi pada koordinat 8,03 LS dan 110,32 BT pada kedalaman 11,3 km, yang berarti gempa tersebut merupakan gempa dangkal.

Besarnya guncangan gempa yang terjadi pada 17 tahun silam, ternyata nggak hanya dirasakan oleh warga Yogyakarta, tapi juga bisa dirasa oleh warga Solo, Boyolali, Semarang, Purworejo, Kebumen, Banyumas, Madiun, Kediri, Trenggalek, Ponorogo, Magetan, Pacitan, Blitar, dan Surabaya, serta sebagian wilayah Ngawi.

Pada waktu itu, sebelum terjadi gempa, warga Yogyakarta sebenarnya sedang dibuat siap siaga dalam menghadapi letusan Gunung Merapi yang sedang kembali aktif.

Oleh karena itu, bencana alam gempa bumi merupakan hal terakhir yang dapat terpikirkan dan tidak diharapkan oleh siapa pun.

Gunung Merapi yang menjadi salah satu ikon wisata Yogyakarta, diketahui sedang menunjukkan peningkatan aktivitas erupsi selama beberapa waktu.

Meskipun begitu, para ahli meyakini bahwa gempa yang terjadi tidak berhubungan dengan aktivitas gunung tersebut.

Ada pun berdasarkan keterangan BMKG saat itu, kemungkinan besar gempa yang terjadi di Yogyakarta disebabkan aktivitas Sesar Opak.

Sebagai informasi saja, Sesar Opak adalah patahan yang melewati tengah Yogyakarta dan telah hibernasi selama lebih dari satu abad sampai akhirnya terjadi gempa di Yogyakarta 17 tahun silam.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat