- Antrean panjang calon jemaah serta biaya haji yang terus meningkat setiap tahun membuat banyak masyarakat baru bisa menunaikan ibadah haji ketika usia senja.
Terlebih ujian datang selama dua tahun ketika musim haji terpaksa ditiadakan pemerintah kerajaan Arab Saudi.
Haji merupakan ibadah yang diimpikan oleh setiap Muslim di seluruh dunia. Namun, tidak semua orang dapat menjalankan ibadah ini dengan mudah.
Di Indonesia, calon jemaah haji seringkali harus menunggu dalam antrean panjang sebelum akhirnya dapat berangkat ke tanah suci.
Selain itu, biaya haji yang terus meningkat setiap tahun juga menjadi tantangan tersendiri bagi mereka yang berkeinginan menunaikan ibadah ini.
Data yang dilansir Kementerian Agama menunjukkan bahwa pada tahun 2023 ini, sekitar 30 persen atau 67.000 orang calon jemaah haji Indonesia adalah lansia.
Para lansia ini merupakan mereka yang telah mencapai usia senja dan baru dapat memenuhi syarat untuk berangkat haji setelah bertahun-tahun menunggu kesempatan tersebut.
Meskipun usia mereka sudah senja, semangat untuk melaksanakan ibadah haji tetap membara dalam hati mereka.
Salah satu dari kelompok calon jemaah haji berusia lanjut adalah Harun bin Senar. Mbah Harun, yang kini berusia 119 tahun, akan segera berangkat ke tanah suci setelah menunggu kesempatan ini sejak tahun 2017 lalu.
Keberangkatannya merupakan salah satu bukti bahwa usia bukanlah penghalang untuk menjalankan ibadah yang dianggap suci dan berharga ini.
Kehidupan Mbah Harun tidaklah mudah. Di usia senjanya, dia harus menyaksikan kepergian sang istri tercinta yang lebih dahulu meninggalkan dunia ini.
Tidak hanya itu, banyak anak dan cucu Mbah Harun yang telah mendahuluinya dalam menghadap sang pencipta.
Namun, rasa kehilangan tersebut tidak membuat Mbah Harun menyerah atau kehilangan harapan. Ia tetap tegar dan menjaga semangat untuk menunaikan ibadah haji di akhir hayatnya.
Kloter Awal dengan Masa Beribadah Lebih Singkat
Dalam rangka memfasilitasi keberangkatan calon jemaah haji lansia, pemerintah Indonesia mengatur agar mereka diberangkatkan dalam kelompok terbang (Kloter) awal dengan masa beribadah yang lebih singkat.
Hal ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada mereka yang usianya sudah lanjut agar tetap dapat menunaikan ibadah haji dengan nyaman.
Kloter 6 adalah salah satu kelompok jemaah haji yang terdiri dari para calon jemaah berusia lanjut, seperti Harun bin Senar. Mereka akan berangkat ke tanah suci dalam waktu yang tidak terlalu lama setelah mendaftar pada tahun 2017 lalu.
Meskipun masa beribadah mereka lebih singkat, namun mereka tetap bersemangat dan penuh syukur karena akhirnya dapat memenuhi panggilan hati mereka untuk mengunjungi tempat suci umat Muslim.
Keunikan dan Inspirasi dari Kisah Harun bin Senar
Kisah Mbah Harun bin Senar merupakan contoh nyata kegigihan dan ketegaran seseorang dalam menjalani kehidupan.
Meskipun telah melewati banyak cobaan dan kehilangan, Harun tetap mempertahankan semangatnya untuk beribadah haji. Baginya, usia bukanlah penghalang untuk mencapai tujuan suci ini.
Kehadiran Mbah Harun sebagai calon jemaah haji lansia memberikan inspirasi bagi banyak orang.
Dia mengajarkan bahwa keinginan untuk beribadah tidak akan pernah pudar, bahkan di usia senja sekalipun.
Kisahnya mengingatkan kita untuk tetap kuat dan berjuang menjalani kehidupan dengan penuh semangat, meskipun tantangan dan kesedihan terus menghampiri.***