- Sebelas orang dikabarkan terluka pada hari pertama festival adu banteng "Toro Chutay" Peru.
Dalam video yang beredar, terlihat ribuan orang berlarian di mana terdapat banteng yang dilepas untuk mengejar pengunjung yang datang.
Hal ini digadang-gadang menunjukkan keberanian mereka terhadap banteng yang sedang dilepas.
Naas, tak ada tindakan pencegahan atau keamanan lebih lanjut saat festival itu berlangsung di mana banyaknya anak-anak di tengah pengunjung yang berlari itu.
Festival tradisional adu banteng "Toro Chutay" sendiri selalu menimbulkan perdebatan yang kontroversial di kalangan warga Peru.
Menurut informasi yang ada, para korban mengalami luka ringan di kepala dan luka memar di berbagai bagian tubuh sehingga mengharuskan mereka mendapat perawatan medis di rumah sakit setempat.
Terlepas dari insiden yang ada, festival pun terus berlanjut dengan orang-orang yang mengelilingi banteng.
Baca Juga: Sinergitas untuk Cegah Stunting, Forikan Pesisir Selatan Gelar Sosialisasi Gemarikan
Para peserta yang ada mempertaruhkan nyawa mereka untuk bertatap muka dengan banteng itu.
Adu banteng sendiri mulai hadir saat orang Spanyol pertama kali mendarat di Peru dan 'corrida de toros' mulai menjadi tontonan resmi sejak tahun 1558.
Tontonan berbahaya ini melibatkan matador dan seekor banteng dengan tujuan membunuh hewan tersebut dengan pedang.
Tradisi adu banteng ini sudah dilarang di beberapa negara namun tetap populer di negara Spanyol, Meksiko, dan sebagian Amerika Selatan.
Banyak aktivis hak hewan yang telah menentang festival tersebut namun nuga terhalang dengan beberapa pendapat yang berkata bahwa ini merupakan tradisi budaya yang penting.***