- Petugas polisi Mesir, Mohammed Salah, dikabarkan menembak mati tiga tentara Israel di perbatasan pada Sabtu, 3 Juni 2023 lalu.
Dalam keterangannya, Militer Mesir mengatakan, insiden baku tembak tersebut terjadi setelah Mohammed Salah ke Israel saat mengejar penyelundup narkoba.
Namun, pemimpin Zionis menepis keterangan militer Mesir, dan mengatakan bahwa insiden tersebut adalah serangan teroris dan menuntut penyelidikan bersama secara menyeluruh.
Kepada BBC, Selasa, 6 Juni 2023, salah seorang kerabat dan rekan Salah mengatakan bahwa dia bukan seorang ekstremis sebagaimana yang dituduhkan Israel.
Menurut militer Israel, dua tentara Israel, yakni Sersan Staf Uri Iluz (20) dan Sersan Lia Ben Nun (19) yang ditempatkan di tempat terpencil di sepanjang perbatasan ditembak mati pada Sabtu pagi.
Jasad mereka ditemukan setelah seorang perwira senior tidak dapat menghubungi mereka melalui panggilan radio. Setelah operasi pencarian, penyerang dikepung dan terjadi baku tembak.
Prajurit ketiga, yakni Sersan Staf Ohad Dahan (20), tewas bersama penyerang, yang menurut militer Israel adalah seorang polisi Mesir.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyampaikan pesan kepada Pemerintah Mesir untuk menyelidiki kasus tersebut secara menyeluruh.
"Israel menyampaikan pesan yang jelas kepada pemerintah Mesir. Kami berharap penyelidikan bersama akan lengkap dan menyeluruh."
"Kami akan memperbarui prosedur dan metode operasi serta langkah-langkah untuk menekan seminimal mungkin penyelundupan [narkoba] dan memastikan serangan teroris tragis seperti ini tidak terjadi lagi," ujarnya.
Militer Israel juga telah memulangkan jenazah Mohammed Salah.
Masuk Israel lewat gerbang darurat