- Partai Demokrat tak terima dengan respons Moeldoko yang sindir aksi cap jempol darah para kader partai pimpinan Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY.
Dalam pernyataan sindiran, Moeldoko mengatakan aksi cap jempol darah itu terlalu berlebihan.
Moeldoko mengatakan mencibir cap jempol darah biarlah sampai darahnya habis. Nah Partai Demokrat nggak terima nih, auto balas sindiran Moeldoko.
Baca Juga: Ternyata Oh Ternyata! Jokowi Ungkap Alasan Pemerintah Putusakn Libur Idul Adha Jadi 3 Hari
Partai Demokrat nggak terima dengan omongan Moeldoko yang cibir aksi cap jempol darah dari kader Demokrat.
"Kawan-kawan Kader Partai Demokrat dan Seluruh Rakyat Indonesia, merespons statement KSP Moeldoko yang menyebutkan 'BIAR DARAHNYA HABIS' atas Aksi Cap Jempol Darah hari Jumat Minggu lalu, dan KSP Moeldoko terus berusaha membegal Partai Demokrat yang juga ini jalan untuk membegal Anies Baswedan sebagai Capres dari Partai Demokrat," demikian seruan dari Demokrat dikutip dari cuitan Twitter kader Demokrat, @Hasbil_Lbs, dikutip Rabu 21 Juni 2023.
Demokrat mengundang kader untuk merapat ke kantor DPP Partai Demokrat melawan Moeldoko dalam acara bertajuk Orasi Mimbar Bebas Selamatkan Demokrasi dan Aksi Cap Jempol Darah II yang dijadwalkan Jumat 23 Juni 2023 pukul 14.00 WIB.
Moeldoko mengatakan Indonesia ini negara yang berdasar konstitusi, jadi menurutnya nggak usah macam-macam sampai aksi cap jempol darah merespons soal konflik sengketa Partai Demokrat.
Moeldoko minta kalau bisa aksi cap jempol darah dilakukan tiap hari saja sampai darah para kader habis.
Sebelumnya ratusan kader, relawan, dan simpatisan Partai Demokrat berkumpul di rumah perjuangan kita bersama DPP Partai Demokrat untuk menggelar Aksi Cap Jempol Darah pada Jumat 16 Juni 2023.
Baca Juga: 3,3 Juta Views, Video Syahnaz dan Rendy Kjaernett Akting Suami Istri Ini Fix Baper Beneran Kejadian
Aksi ini mereka lakukan sebagai bentuk perlawanan terhadap Peninjauan Kembali (PK) Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko di Mahkamah Agung (MA) dan merupakan bentuk protes keras atas upaya KSP Moeldoko merebut Partai Demokrat yang kesekian kalinya.
AHY pekan lalu mengatakan apa yang nantinya akan diputuskan oleh MA akan sangat menentukan bukan hanya nasib Partai Demokrat, tetapi juga nasib demokrasi di Indonesia.