bdadinfo.com

Intelijen AS Tidak Temukan Bukti Asal-Usul COVID-19 Berasal Dari Laboratorium Cina, Hanya Teori Konspirasi? - News

Intelijen AS Tidak Temukan Bukti Asal-Usul COVID-19 Berasal Dari Laboratorium Cina

- Perdebatan mengenai asal muasal COVID-19 yang jadi penyebab Pandemi 2020-2023 masih belum mendapat kejelasan yang pasti.

Terbaru, Badan Intelijen Amerika Serikat (CIA) menyatakan bahwa tidak menemukan bukti langsung virus COVID-19 berasal dari kebocoran laboratorium di Wuhan, Cina.

Walaiupun begitu, mereka masih belum mengesampingkan dugaan kebocoran laboratorium tersebut sebagai penyebab pandemi.

Baca Juga: Struktur Sel, Jaringan Sklerenkim dan Komponen Mikroskop, Biologi Kelas 11 Semester 1 Kurikulum Merdeka

Dikutip dari The Guardian, hasil intelijen dilaporkan dalam laporan sebanyak empat halaman dalam dokumen Badan Intelijen tersebut pada Jumat, 23 Juni 2023 waktu AS.

Laporan tersebut menyatakan bahwa penelitian intensif telah dilakukan di Institut Wuhan (WIV) terkait virus corona.

Namun, badan intelijen hingga saat ini belum menemukan bukti konkret mengenai insiden spesifik yang bisa menjadi penyebab wabah tersebut.

Baca Juga: Beredar Jasa Joki Ujian Mandiri Online Masuk PTN dari Lembaga Bimbel, Tarifnya Disebut Sangat Murah

Anggota parlemen telah mendorong para pejabat intelijen untuk merilis lebih banyak informasi mengenai asal-usul Covid-19.

Namun, para pejabat tersebut telah mengargumentasikan bahwa hambatan resmi yang diberlakukan oleh pemerintah China terhadap tinjauan independen membuat sulit untuk menentukan secara pasti bagaimana pandemi ini dimulai.

Laporan terbaru ini kemungkinan akan menimbulkan kekecewaan di kalangan anggota Partai Republik.

Baca Juga: Bupati Eka Putra Apresiasi Kunjungan Focus Riau ke Tanah Datar, Sodorkan Sejumlah Iven Wisata Menarik

Partai tersebut telah menyatakan bahwa pemerintah telah menahan informasi rahasia dan menuduh pihak Amerika Serikat tidak transparan dalam hal ini.

Asal-usul pandemi virus corona telah menjadi subjek perdebatan yang sengit di AS sejak kasus manusia pertama kali dilaporkan di Wuhan pada akhir 2019.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat