bdadinfo.com

Mulai Menegangkan! Kepala Tentara Bayaran Wagner Menyerukan Pemberontakan Terhadap Kepemimpinan Militer Rusia - News

Mulai Menegangkan! Kepala Tentara Bayaran Wagner Menyerukan Pemberontakan Terhadap Kepemimpinan Militer Rusia/ABC News

 - Kepala kelompok tentara bayaran Wagner Rusia tampaknya mengancam akan melakukan pemberontakan bersenjata terhadap pimpinan militer Rusia, setelah menuduh mereka sengaja menembaki pasukannya pada hari Jumat.

Pendiri Wagner, Yevgeny Prigozhin, dalam sebuah pesan audio pada hari Jumat mengklaim bahwa pasukannya akan menghukum menteri pertahanan dan kepala staf umum Rusia, dan meminta unit-unit lain untuk mundur dan tidak memberikan perlawanan.

"Ada 25.000 orang di antara kami dan kami datang untuk menyelesaikan masalah ini. ... Mereka yang ingin bergabung dengan kami, inilah saatnya untuk menyelesaikan kekacauan ini," kata Prigozhin.

Prigozhin juga menuduh Menteri Pertahanan Sergey Shoigu "melarikan diri dengan pengecut" dari Rostov di Rusia selatan dan memerintahkan serangan terhadap pasukan Wagner.

Prigozhin mempublikasikan sebuah video amatir pada hari Jumat yang menunjukkan sejumlah pohon yang hancur dan parit yang terbakar, mengklaim bahwa itu adalah kamp Wagner yang ditembaki oleh pasukan Rusia dan banyak pasukan Wagner yang terbunuh.

Kementerian Pertahanan Rusia telah mengecam video tersebut, menyebutnya sebagai "provokasi informasi".

Seorang juru bicara Kremlin mengatakan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengetahui video tersebut.

"Presiden Putin telah diberitahu tentang semua peristiwa yang telah terjadi. Langkah-langkah yang diperlukan sedang diambil," kata juru bicara Putin.

Badan Keamanan Federal Rusia (FSB) telah mengeluarkan pernyataan yang menuduh Prigohzin menyerukan "dimulainya konflik sipil bersenjata" di Rusia.

 Baca Juga: Jelang Laga Debut Lionel Messi, Inter Miami dan Marvel Siapkan Jersey Khusus Unyu Berwarna Pink

FSB meminta para pejuang Wagner untuk tidak mengikuti perintah Prigozhin dan membantu penangkapannya.

Prigozhin membantah bahwa ini adalah "kudeta militer" dan menyebutnya sebagai "pawai untuk keadilan."

"Mereka mengabaikan nyawa para prajurit, mereka melupakan kata 'keadilan', dan kami akan mengembalikannya," kata Prigozhin dalam video tersebut. "Oleh karena itu, mereka yang menghancurkan orang-orang kami hari ini, dan puluhan ribu nyawa tentara Rusia, akan dihukum."

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, Adam Hodge, merilis sebuah pernyataan yang mengatakan bahwa dewan tersebut "memantau situasi dan akan berkonsultasi dengan sekutu dan mitra mengenai perkembangan ini." Hodge juga mengkonfirmasi pada malam hari pada hari Jumat bahwa Presiden Joe Biden telah diberi pengarahan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat