- Perubahan iklim tidak hanya berdampak pada alam, tapi juga pada manusia. Salah satu kelompok manusia yang terdampak adalah para aktivis Just Stop Oil.
Aktivis Just Stop Oil berhasil mengganggu jalannya dua pertandingan di Wimbeldon 2023. Sayangnya, aksi yang didasari dengan alasan perubahan iklim itu bukanlah kali pertama.
Perubahan iklim, khususnya dalam hal penggunaan minyak menjadi hal yang mengganggu bagi kelompok dan aktivis Just Stop Oil. Wimbledon 2023 tidak lepas dari perhatian mereka.
Baca Juga: Aktor Kim Bum Siap Gelar Fan Meeting di Jakarta Bulan September Mendatang
Just Stop Oil adalah kelompok lingkungan, yang merupakan pemerhati penggunaan minyak dalam kaitannnya dengan perubahan iklim.
Sebelumnya, aksi mengganggu yang diterjemahkan sebagai protes ini terjadi pada acara sekretaris dalam negeri dan sekretaris budaya, serta di final pertandingan rugbi.
Di Wimbledon 2023, aksi protes terjadi dua kali.
Baca Juga: Ini 3 Rekomendasi HP Samsung Harga Rp2 Jutaan RAM 6 GB, Sikat!
Pertama, terjadi di pertandingan antara Grigor Dimitrov dan Sho Shimabukuro di lapangan 18. Terdapat dua aktivis yang melempar konfeti dan potongan puzzle jigsaw ke tengah lapangan.
Salah satu aktivis yang merupakan laki-laki bahkan sempat duduk di lapangan. Pertandingan tentu tertunda karena para petugas harus mengamankan mereka dan mengambil barang tersebut.
Para penonton juga ikut menyoraki para aktivis yang protes tersebut.
Baca Juga: Hasil Survei KPK: Korupsi di Pengadaan Barang dan Jasa Memprihatinkan
Aktivis laki-laki itu diketahui bernama Simon Milner-Edwards dan berumur 66 tahun yang berasal dari Manchester.
“Saya tidak mau merusak (momen) orang menikmati Wimbledon, tapi sekarang di Lapangan Tengah, (adalah tentang) kemanusiaan melawan minyak dan gas,” kata Milner-Edwars, dikutip dari situs resmi The Independent, Senin 10 Juli 2023.
Aksi protes ini bukan tanpa dasar, tetapi karena Just Stop Oil keberatan bahwa ajang Wimbledon 2023 disponsori oleh bank Barclays.