bdadinfo.com

Populasi Korea Selatan Bakal Turun Hingga 38 Juta Jiwa di Tahun 2070, Ini Penyebabnya - News

Ilustrasi. Korea Selatan diperkirakan alami penurunan populasi pada tahun 2070. (PIXABAY)

- Populasi Korea Selatan diperkirakan akan turun menjadi 38 juta jiwa pada tahun 2070.

Penurunan populasi Korea Selatan pada 2020 disebabkan karena sangat rendahnya tingkat kelahiran di Negeri Ginseng itu.

Menurut data pada Selasa, 11 Juli 2023 menunjukan bahwa mereka yang berusia 65 tahun ke atas pada tahun tahun 2070 diperkirakan akan mencapai sekitar 46 persen.

Baca Juga: Deretan 3 Proyek Tidak Jadi di Padang, Endingnya Cuma Render Doang, Ada Supermarket Asal Malaysia

Tahun ini populasi Korea Selatan mencapai 52 juta jiwa, di mana 18,4 persen adalah manula, menurut sebuah laporan yang dirilis oleh Statistik Korea Selatan, dilansir dari laman Koreatimes, Selasa, 11 Juli 2023.

"Populasi Korea, yang memuncak pada tahun 2020, akan turun ke level 40 juta pada tahun 2041, yang serupa dengan tahun 2011," ungkap lembaga tersebut.

Selama periode tersebut, populasi global diproyeksikan meningkat dari 8 miliar menjadi 10,3 miliar.

Baca Juga: Resep Puding Susu Stroberi, Hidangan Penutup yang Segar!

Negara dengan perekonomian nomor 4 di Asia ini memiliki tingkat kesuburan dengan rata-rata anak yang dilahirkan mencapai rekor terendah yaitu 0,78 pada tahun 2022, di mana minimal skor 2,1 yang akan menjaga kestabilan populasi.

Laporan tersebut juga menunjukkan bahwa hanya 249.000 bayi yang lahir pada tahun 2022, menukik tajam dari 480.000 yang dilaporkan pada tahun 2012.

Menyusul penurunan populasi, lembaga itu mengatakan orang asing di Korea Selatan diperkirakan akan mengambil bagian demografi yang lebih besar.

Baca Juga: Tips Kesehatan: Apakah Tremor Setelah Minum Kafein Itu Wajar? Cari Tahu Jawabannya di Sini

Warga negara asing, yang mencapai 3,2 persen, atau sekitar 1,64 juta dari populasi pada tahun 2023, diperkirakan akan bertambah menjadi 4,3 persen atau 2,16 juta pada tahun 2040.

Pada tahun 2022 sebanyak 43,9 persen pekerja asing bekerja di industri pertambangan dan manufaktur, diikuti segmen grosir, ritel, makanan, dan akomodasi sebesar 18,7 persen.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat