- Siapa yang tidak kenal dengan Doni Monardo? Kala Covid-19 merebak di Indonesia dan menjadi pandemi, wajahnya hilir mudik di televisi.
Wajar saja, kala itu dia masih menjabat sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang mengurusi masalah Covid-19.
Tapi, tahukah kalian bahwa Doni Monardo adalah purnawirawan TNI keturunan Minang dengan pangkat terakhir Letnan Jenderal (Letjen) atau jenderal bintang 3?
Baca Juga: Hujan Merata di Kota Padang Sebabkan Banjir, Tim Gabungan Evakuasi Warga Terdampak
Darah minang dia dapat dari sang ayah Letkol CPM Nasrul Saad yang berasal dari Lintau, Tanah Datar dan ibunya, Roeslina dari Nagari Sungai Tarab, Tanga Datar.
Penasaran dengan profil Doni Monardo? Redaksi telah merangkum sejumlah fakta menarik yang berkaitan dengannya, simak di sini!
Doni Monardo yang memiliki darah Minang lahir di Cimahi, Jawa Barat 10 Mei 1963. Karena ayahnya seorang prajurit, maka Doni Monardo kecil pun ikut berpindah-pindah.
Lahir di Cimahi, Doni lalu menghabiskan masa kanak-kanak di Aceh.
Setelahnya, Doni Monardo remaja bermikim di Padang hingga lulus pendidikan di SMA Negeri 1 Padang pada 1981.
Mengikuti jejak sang ayah, Doni Monardo memilih masuk ke Akademi Militer (Akmil) Magelang selepas lulus SMA.
Baca Juga: Terbius Performa Suzuki XL7 Hybrid
Di Tahun 1985, dia resmi menyandang status sebagai perwira dan mengawali masa dinas sebagai seorang prajurit dari kecabangan infanteri.
Penempatan pertamanya di militer, Doni Monardo langsung masuk ke pasukan elite Komando Pasukan Khusus (Kopassus)
Pada tahun 1999 hingga 2001, Doni Monardo ditugaskan pada Batalyon Raider di Bali, tepatnya sebagai Danyonif 741/Satya Bhakti Wirottama.