bdadinfo.com

LKAAM dan Bundo Kanduang Kritisi Umbrella Girl "Basuntiang" di Event Roadrace Bukittinggi - News

LKAAM Bukittinggi, Bundo Kanduang dan Persatuan Wanita Kurai kritisi Umbrella Girl Basuntiang di Event Roadrace Bukittinggi (Harianhaluan.com/Vesco)

- LKAAM Kota Bukittinggi, Bundo Kanduang dan Persatuan Wanita Kurai secara serentak mengeluarkan pernyataan bersama terkait Umbrella Girl (gadis payung) di Even Roadrace Bukittinggi, Sabtu 15 Juli 2023.

Dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh 4 Naga pada Minggu 9 Juli 2023 itu, para Umbrella Girl memayungi para pembalab menggunakan pakaian adat lengkap dengan Suntiang.

F.C Datuak Tun Muhammad, Ketua LKAAM Kota Bukittinggi menyebutkan, penampilan wanita berpakaian adat lengkap yang memayungi para pria itu telah merendahkan wanita Minangkabau.

Baca Juga: Deretan 5 Ulama Terkenal dari Sumatera Barat yang Punya Pengaruh Kuat dalam Perjuangan Kemerdekaan Indonesia

"Masyarakat Minangkabau khususnya Kurai V Jorong sangat menjunjung tinggi wanita yang dipersonifikasikan sebagai Bundo Kanduang," tuturnya kepada awak media.

Senada dengan LKAAM, Efni, Ketua Bundo Kanduang Kota Bukittinggi mengatakan bahwa dalam adat, pakaian yang dikenakan para Umbrella Girl itu adalah pakaian kebesaran.

Untuk itu, menurutnya jika wanita telah memakai pakaian itu, hendaklah sang wanita yang dipayungi, bukan memayungi orang lain.

Baca Juga: Seratusan Masyarakat Tiga Kecamatan di Solok Selatan Berkumpul di Gedung Nasional Tolak Ranperda RTRW

Hal itu karena pakaian yang dikenakan dalam event itu adalah identitas kebesaran dan keanggunan wanita Minangkabau yang semestinya digunakan tanpa meninggalkan maknanya.

"Itu adalah baju "Rajo Sahari" (raja sehari), kalau sudah dikenakan, hendaknya yang memakailah yang dipayungi, karena itu adalah simbol kebesaran," ucapnya.

Atas kesilapan yang terjadi, LKAAM, Bundo Kanduang dan Persatuan Wanita Kurai meminta panitia penyelenggara untuk segera melakukan klarifikasi terkait kegaduhan yang telah ditimbulkan.

Para tokoh adat tersebut juga meminta agar jika kedepannya ada event yang berkaitan dengan prosesi adat lagi, hendaknya para panitia berkonsultasi dengan para pemangku adat.

Selain itu, tokoh adat juga mengimbau masyarakat Kota Bukittinggi khususnya Masyarakat Adat Kurai V Jorong untuk tetap mengawasi tindakan-tindakan yang bersimpangan dengan filosofi Adat Basandi Syara', Syara' Basandi Kitabullah. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat