bdadinfo.com

Kecelakaan Kereta Api Terparah di Dunia Pernah Terjadi di Lembah Anai, Lebih Parah dari Tragedi Bintaro - News

 ilustrasi kecelakaan kereta api (Youtube Bang Acoy)

- Lembah Anai terkenal karena wisata air terjunnya yang menawan terletak di kaki gunung Singgalang Kabupaten Tanah Datar provinsi Sumatera Barat.

Tidak asing bagi masyarakat yang mengunjung Air Terjun Lembah Anai bahwa terdapat jalur rel dan beberapa jembatan kereta api yang melintang membelah lembah dan perbukitan sekitar wilayah tersebut.

Namun, mungkin tak banyak yang tahu atau melupakan kisah pilu yang pernah terjadi yaitu insiden kecelakaan kereta api yang merenggut ratusan nyawa, bahkan kisah ini disebut lebih parah dengan tragedi Bintaro.

Baca Juga: Kecelakaan Maut Terjadi di Jalan Raya Bukittinggi-Batusangkar, Seorang Pelajar Meregang Nyawa

Jalur kereta api ini dibangun pada masa kolonialisme Belanda bersamaan dengan ditemukannya tambang batubara berkualitas tinggi di Sawahlunto yang dibuat secara bertahap hingga selesai pada tahun 1894.

Mulai dari awal masa pembangunannya sampai ditutupnya jalur kereta api yang menghubungkan Kota Padang dengan Padang Panjang ini memiliki riwayat kelam yang diantaranya adalah berupa insiden kecelakaan kereta api terparah sepanjang masa.

Kecelakaan kereta api ini ini disebut sebagai Tragedi Padang Panjang.

Kembali pada tanggal 25 Desember 1944 Indonesia belum memproklamirkan kemerdekaannya sementara kedudukan negara masih berada di tangan tentara kekaisaran Jepang.

Insiden bermula ketika rangkaian kereta api yang ditarik oleh lokomotif uap berjenis E10 bekas peninggalan pemerintahan Hindia Belanda ini sedang membawa banyak penumpang dari arah Padang Panjang yang hendak memasuki wilayah Lembah Anai.

Disaat rangkaian kereta api melewati jembatan tinggi tiba-tiba jembatan terputus dibarengi dengan suara peluit panjang yang melengking keras disusul dengan suara benda besar yang jatuh bertubi-tubi tiada henti.

Suara tersebut seakan menyebar kepiluan panjang ketika serangkaian kereta api yang membawa ratusan orang jatuh ke dalam sungai dari ketinggian jembatan yang putus.

Tubuh korban terjepit hingga terputus, ada pula yang terlempar jauh.

Saat korban bergelimpangan dan darah mulai mulai membasahi Lembah Anai, warga serta tentara Jepang yang berada saat itu di lokasi mulai bahu-membahu untuk membantu dan mengevakuasi para korban.

Baca Juga: Soal KPK Tetapkan Kabasarnas Marsdya TNI Henri Alfiandi Tersangka, Danpuspom TNI: Terus Terang Kami Keberatan

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat