– Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) akan terjun langsung mengawal penyaluran dana desa, khususnya dalam kasus penanganan stunting.
Dilansir dari laman resmi Pemprov Babel, lewat program Gule Kabung (Gubernur Langsung Eksekusi Kerja Bersama Membangun Bangka Belitung), ditemukan dana desa yang mandek dalam penanganan kasus stunting di Babel.
Penjabat (Pj) Gubernur Kep. Babel, Suganda Pandapotan Pasaribu menjelaskan, banyak desa yang belom mengalokasikan dana desa khusus untuk program pengentasan stunting.
Selain itu, insentif untuk para kader PKK, Dasawisma, bahkan Posyandu juga belum terealisasi. Hal tersebut membuat para relawan tidak maksimal menjalankan tugasnya.
Karena persoalan tersebut, Suganda menyebut Pemprov Babel akan mengintervensi langsung penyaluran dana desa khusus untuk pengentasan stunting.
Hal tersebut disampaikan Suganda dalam Rapat yang dilaksanakan di Rumah Dinas Gubernur Kep. Babel, pada Jumat, 4 Agustus 2023 kemarin.
Baca Juga: Bus Medan Jaya, Perjalanan Mengejar Waktu bersama si Peluru dari Medan, Bus Paling Cepat di Sumatera
"Dengan perubahan strategi ini, kita akan langsung kucurkan dana langsung ke desa. Yang mana itu berupa Makanan Tambahan dan insentif untuk kader. Sehingga kita bisa tepat sasaran, intervensi kita terhadap stunting," kata Suganda.
Sebelumnya, Pj Ketua TP PKK Kep. Babel Maya Suganda Pasaribu, mengatakan lini terbawah program pengentasan stunting, yakni para relawan harus sejahtera.
Hal tersebut berkaitan dengan pelaksanaan tugas yang mereka emban. Maya menyebut percuma program dirancang sedemikian rupa jika lini terbawah tidak menjalankannya.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo menegaskan angka stunting nasional harus segera turun pada 2024 hingga mencapai 14%.
"Mudah-mudahan bisa sesuai dengan target yang kita mau. Dan ini akan kita lakukan sampai 2024 nanti," ujar Suganda menanggapi target presiden tersebut.***