bdadinfo.com

Polda Sumbar Sampaikan Permohonan Maaf Terkait Insiden Polri dengan Wartawan saat Pengamanan Warga Air Bangis - News

Polda Sumatera Barat menyampaikan permohonan maaf terkait insiden yang terjadi antara petugas dengan wartawan saat pemulangan warga Air Bangis di Mesjid Raya Sumbar, pada Sabtu 5 Juli 2023 lalu. (harianhaluan.com - Jefrimon)

PADANG, - Polda Sumatera Barat menyampaikan permohonan maaf terkait insiden yang terjadi antara petugas dengan wartawan saat pemulangan warga Air Bangis di Mesjid Raya Sumbar, pada Sabtu 5 Juli 2023 lalu.

Hal ini disampaikan Kabid Humas Polda Sumbar Kombes Pol Dwi Sulistyawan, S.Ik, saat menggelar kegiatan kemitraan dengan awak wartawan yang posko di Polda Sumbar, Senin 7 Juli 2023.

"Atas nama Kapolda Sumbar, kami menyampaikan permohonan maaf bila ada anggota yang melakukan kesalahan saat melakukan pengamanan tersebut," ujarnya.

Baca Juga: Pemko Padang Panjang Matangkan Persiapan HUT RI ke-78

Dirinya berharap, kemitraan antara Polri dengan awak wartawan, khususnya Polda Sumbar dan Polres jajaran tetap terjaga dengan baik.

"Bagi rekan media yang mengalami insiden saat peliputan dan merasa dirugikan, sekali lagi permohonan maaf yang sebesar-besarnya," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, Sejumlah jurnalis yang meliput peristiwa kericuhan di Masjid Raya Sumatera Barat pada Sabtu, 5 Agustus 2023, mengalami tindak kekerasan, intimidasi, dan penghalangan yang diduga dari personil kepolisian.

Baca Juga: Dukung FOLU Net Sink 2030, Semen Padang Sosialisasikan Kaliandra Merah kepada Babinsa dan HIPAKAD

Kejadian ini menuai reaksi keras dari Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Padang, Pewarta Foto Indonesia (PFI) Padang, dan Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Sumatera Barat (Sumbar).

Menurut data yang dihimpun AJI Padang, sekitar empat orang jurnalis menjadi korban tindakan tersebut.

Nandito Putra dari Tribunnews, salah satu wartawan yang berada di lokasi mengalami penghalangan dan intimidasi ketika sedang melakukan siaran langsung.

Baca Juga: Dugaan Penyalahgunaan Wewenang Sewa TKD, Bupati Pasaman Barat Penuhi Panggilan Kejati Sumbar

Ketika merekam kondisi pemulangan warga dari Jorong Pigogah Pati Bubur, Nandito diserang oleh sekelompok orang berpakaian preman yang mencoba merebut ponselnya.

“Saya mengikuti kerumunan itu hingga jarak lebih kurang tiga meter. Namun tiba-tiba saat saya merekam, tiba-tiba datang beberapa orang berpakaian preman dan menarik saya. handphone saya sempat diambil paksa. Lalu aparat tersebut menanyakan apa tujuan saya dan saya menjelaskan kalau saya sedang liputan,” tuturnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat