bdadinfo.com

Sejarah Islam dari Kerajaan Jeumpa di Sumatera Meliputi Penyebaran Islam dan Silsilah Kerajaannya - News

Kerajaan Jeumpa di Sumatera (IST)





- Penyebaran Islam di zaman dahulu memang cukup lama dan tersebar ke berbagai daerah termasuk Kerajaan Jeumpa pada abad ke-7 Masehi. Dikutip dari profilbaru.com, Salah satu pendiri dari Kerajaan Jeumpa adalah Salman Al-Parsi. Wilayahnya telah mencakup Kabupaten Bireun tetapi mengalami kehancuran pada tahun 880 Masehi.

Wilayah dari Kerajaan Jeumpa antara lain: perbukitan di sekitar Sungai Peudada sampai ke Pante Krueng, Peusangan berada di desa Blang Seupeung sebagai pusat kerajaan yang dijadikan pemukiman masyarakat. Dan, kerajaan ini memiliki kota pelabuhan ialah Kuala Jeumpa. Disamping itu, wilayah Kerajaan Jeumpa juga memiliki beberapa Sungai Besar untuk tempat berlayar kapal, perahu dan berlabuh.

Kehidupan masyarakat di Kerajaan Jeumpa adalah penduduk yang ramai dan pusat pemerintahannya di Kuala Jeumpa. Kota ini menjadi tempat tinggal dan jalur perdagangan yang strategis di Pulau Sumatera. Selain itu, tempat pelayaran Selat Malaka.  

Baca Juga: Menilik Sejarah Kerajaan Jeumpa yang Diri sebelum Samudera Pasai, Pusat Penyebaran Agama Islam di Indonesia

Kegiatan utama dalam Kerajaan Jeumpa yaitu berdagang. Adapun kawasan perdagangan dari kerajaan ini berada di pesisir utara Pulau Sumatera dengan menjalin kerjasama diplomasi perdagangan bersama kerajaan yang ada di Pulau Sumatera. Kerajaan Jeumpa juga menjalin kerjasama dengan kerajaan dari daerah India, Arab, Tiongkok dan Persia.

Sisi Keagaaman, Kerajaan Jeumpa merupakan tempat penyebaran Islam untuk pertama kalinya di daerah Nusantara. Pertama kali dilakukan oleh Bangsa Persia secara perlahan-lahan menjadi muslim. Kerajaan ini sepenuhnya menjadi Islam pada tahun 777 Masehi.    

Namun, silsilah dari Kerajaan Jeumpa adalah Syahriansyah Salman Al-Parsi yang berasal dari Champia, Persia. Ia mendirikan kerajaan pada tahun 770 Masehi setelah menikah  dengan seorang putri Aceh yang menjadi kekuasaan semua kerajaan di Pulau Sumatera. Beliau mengangkat anak yang bernama Syahri Poli sebagai penguasa sekaligus pendiri wilayah Perlak.

Baca Juga: Maxus MIFA 9 MPV Mewah Bisa Jadi Kantor Berjalan

Wilayah Poli telah maju menjadi Kerajaan Pedir serta wilayah Perlak berkembang menjadi Kesultanan Peureulak dan anak paling tua dari Syahriansyah Salman Al-Parsi bernama Syahri Tanwi menjadi pewaris Kerajaan Jeumpa. Sedangkan, anak mudanya bernama Syahri Duli menjadi raja di kerajaan Indra Purba daerah Aceh besar. Dan, anak terakhirnya menjalin kerjasama dengan kesukuan yang bernama Sukee Imum Peut.

Syahriansyah Salman Al-Parsi adalah keturunan Nabi Muhammad dari Ali bin Abi Thalib maupun Husain bin Ali yang mendapatkan gelar ‘syahri’ seusai Ia dinisbatkan. Kemudian gelar itu diberikan kepada keturunan dari Husain bin Ali merupakan putri raja Persia yang bernama Syahri Banun.***   

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat