bdadinfo.com

Sejarah Minangkabau, Sebuah Plot Twist Kemenangan Tanpa Pertumpahan Darah atas Kerajaan Majapahit - News

Adu kerbau menjadi solusi menghadapi kerajaan Majapahit   (Kolase Canva)




- Minangkabau erat kaitannya dengan peristiwa sejarah kemenangan adu kerbau, namun ternyata dibalik kemenangan tersebut terdapat sebuah plot twist yang tidak disangka-sangka.

Jauh sebelum kata Minangkabau muncul ke permukaan, masyarakat di Sumatera Barat dipimpin oleh sebuah kerajaan bernama Pagaruyung. Dahulu kala, kerajaan ini adalah sebuah kerajaan yang makmur.

Suatu ketika, Kerajaan Majapahit yang terkenal besar dan kuat siap melakukan ekspansi hingga ke Sumatera Barat tepatnya ke Kerajaan Pagaruyung.

Baca Juga: KWT Pedagang Sayur Keliling Padang Panjang Adakan Bimtek Sociopreneur UMKM Produk Kale

Masa inilah menjadi asal-muasal kata Minangkabau mulai berkibar.

Rencana ekspansi Kerajaan Majapahit tersebut rupanya membuat para petinggi Kerajaan Pagaruyung melakukan seranngkaian rencana untuk mengantisipasi pasukan Majapahit yang terkenal kuat tersebut.

Semua penasihat kerajaan memberikan saran dan masukan kepada Sang Raja Pagaruyung. Namun ada satu penasihat kepercayaan kerajaan yang memberikan saran berbeda dari penasihat lainnya.

Saran tersebut adalah sebuah ide untuk menghindari peperangan dan pertumpahan darah antara dua kerajaan tersebut.

Baca Juga: Silaturahim dengan Jamaah Haji Tanah Datar, Bupati Eka Putra: Bagikan Pengalaman untuk Motivasi Masyarakat

Idenya adalah dengan melakukan sebuah pertandingan, yaitu pertandingan adu kerbau. Bagi kerbau perwakilan kerajaan yang menang, maka kerajaan tersebut dinyatakan menang.

Jika kerbau pilihan Kerajaan Majapahit menang, maka Kerajaan Majapahit berhak menguasai Kerajaan Pagaruyung. Sebaliknya, bila kerbau pilihan Kerajaan Pagaruyung menang, maka Kerajaan Majapahit harus pulang dengan tangan hampa.

Strategi tersebut kemudian diterima oleh sang Raja. Kemudian dilakukanlah persiapan, yaitu persiapan penyambutan kedatangan pasukan Majapahit.

Baca Juga: Ridwan Kamil Dapat Restu Ibunda Ikut Pilkada DKI Jakarta

Ada dua plot twist yang terjadi dalam kejadian ini.

Pertama, ketika pasukan Majapahit datang dengan semangat membara dan siap tempur, justru mereka dibuat kebingungan ketika malah disambut hangat oleh masyarakat Pagaruyung.

Ya, ketika pasukan Majapahit sampai di perbatasan mereka justru disambut dayang-dayang cantik nan ramah dari Kerajaan Pagaruyung. Hal ini membuat para pasukan terlihat kebingungan.

Betapa tidak, mereka disambut hangat, diberikan sajian terbaik, diberikan makan dan minum oleh para dayang-dayang cantik pilihan Kerajaan Pagaruyung. Tentu hal ini menjadi keanehan bagi pasukan Majapahit yang datang dengan darah juang penaklukan.

Baca Juga: Ikuti Raimuna Nasional, Kontingen Pramuka Kwarcab 12 Padang Panjang Berangkat Menuju Cibubur

Namun jangan salah, justru sambutan tersebut adalah strategi dari Kerajaan Pagaruyung untuk membuat semangat pasukan Majapahit mengendur dan turun. Ya, plot twist pertama pun berhasil.

Kedua, setelah penyambutan tersebut maka Kerajaan Pagaruyung melakukan diplomasi dengan komandan pasukan Majapahit. Dalam diplomasi tersebut, Raja Pagaruyung meminta kepada pemimpin pasukan Majapahit untuk melakukan adu kerbau ketimbang perang.

Hal ini dilakukan demi menghindari adanya pertumpahan darah dan korban jiwa akibat peperangan. Pengajuan Kerajaan Pagaruyung pun disetujui oleh pemimpin Majapahit. Maka pertandingan adu kerbau pun siap dilakukan.

Baca Juga: Waduh! Terlanjur Diproduksi, Arsenal Pakai Jersey Salah Desain di Laga Pembuka Liga Inggris

Pasukan Majapahit memilih kerbau besar dan tangguh juga beringas. Kerbau tersebut terlihat sangat agresif dan membuat pasukan Majapahit memiliki keyakinan akan kemenangan dari kerbau terbaiknya tersebut.

Berbanding terbalik dengan Kerajaan Pagaruyung yang memilih anak kerbau yang kelaparan.

Comparing kedua kerbau inipun jelas jauh dan jomplang. Kerbau Majapahit yang besar dan kuat, melawan kerbau Pagaruyung yang kecil serta kelaparan.

Saat pertandingan dimulai, maka plot twist kedua pun dimulai. Ya, semangat kerbau yang menggebu-gebu milih Kerajaan Majapahit ternyata langsung lenyap menghadapi kerbau kecil Pagaruyung.

Baca Juga: Tanda Seru dan Kalimat Perintah, Kunci Jawaban Tema 1 Subtema 3 Kelas 2 Halaman 127 128 136 137 138 Semester 1

Ternyata, kerbau kecil Pagaruyung sengaja dibuat kelaparan serta tanduk kecilnya dipasangi oleh besi tajam. Alhasil ketika kedua kerbau dipertemukan di arena, sang kerbau kecil yang lapar pun langsung menuju kerbau besar untuk mencari susu di perutnya.

Sontak besi yang dipasang pun akhirnya menusuk perut sang kerbau besar milik Majapahit. Sudah bisa dipastikan, tidak butuh waktu lama maka kerbau Majapahit pun tumbang.

Kemenangan ini membuat pasukan Majapahit terdiam. Namun, dengan lapang dada dan sikap ksatria, pasukan Majapahit pun mengakui kekalahannya dan mundur dari Pagaruyung.

Baca Juga: Anggaran Revitalisasi Danau Maninjau Capai Rp237 Miliar, Ternyata Ini Penyebab Pencemarannya!

Kemenangan ini juga membuat masyarakat Pagaruyung mendapat julukan Minangkabau, yang artinya Menang Kerbau. Kata Minangkabau pun akhirnya meluas hingga saat ini melekat pada masyarakat Minang yang berasal dari Sumatera barat. ****


Terkini Lainnya

Tautan Sahabat