bdadinfo.com

Dermawannya Tjong A Fie, Pengusaha Tambang di Sumatera Barat yang Suka Bangun Masjid dan Santuni ‘Orang Kecil’ - News

Pengusaha Tionghoa dermawan, Tjong A Fie ( Dok:  Tjong A Fie Mansion)

- Indonesia sejak lama telah dihuni oleh berbagai lapisan masyarakat yang datang dari berbagai suku bangsa.

Tidak sedikit diantara mereka yang hidupnya digunakan untuk saling mengasihi satu sama lain tanpa melihat dari mana  mereka berasal. 

Salah satunya adalah seorang pengusaha asal Tionghoa yang bernama Tjong A Fie. Ia merupakan pengusaha yang memiliki tambang di Sumatera Barat, tepatnya di Kota Sawahlunto dan Bukittinggi.

Baca Juga: Pantas Jadi Termegah di ASEAN, Mesin Bor Jalan Tol Payakumbuh Pangkalan Panjangnya Ngalahin Gedung 25 Lantai!

Sosoknya sendiri lebih banyak dikenal oleh masyarakat Deli dan Medan dikarenakan semasa hidup Tjong A Fie dihabiskan di kedua kota di Sumatera Utara tersebut.

Tjong A Fie merupakan orang Tionghoa totok yang berasal dari daratan Tiongkok. Ia merantau dengan cara berlayar hingga akhirnya berlabuh di Pelabuhan Deli.

Pada awal kedatanganya di Deli, ia bekerja pada sebuah toko dan melayani pelanggan sehingga banyak bersinggungan dengan orang Tionghoa yang terlebih dahulu ada di kota tersebut.

Baca Juga: Jalan Tol Pekanbaru Padang ini Cuma Satu, Tapi Terowongannya Ada 5, Ternyata Ini Alasannya 

Hingga akhirnya ia mampu menjadi orang kepercayaan Belanda dan diangkat sebagai ketua orang-orang Tionghoa.

Jabatannya tersebut memberinya kemudahan bertemu dengan sejumlah tokoh penting pada zaman tersebut seperti halnya Sultan Deli dan orang-orang Belanda.

Pengalamannya sebagai orang yang pandai berdagang membuat Tjong A Fie dipercaya oleh Kesultanan Deli dan orang Belanda dalam mengatur perkebunan yang mereka miliki.

Baca Juga: Dua Kabupaten di Sumatera Barat Rebutan Jalan Tol, Ehh yang Ketiban Untung Provinsi Jambi

Hal tersebut terus berlanjut hingga Tjong A Fie berhasil mengembangkan usahanya sendiri dengan yang bergerak di bidang perbankan, perkebunan, pertambangan di Sumatera Barat dan perusahan kereta api. 

Kekayaan yang melimpah tidak membuatnya menjadi kufur. Harta yang ia miliki banyak digunakan untuk membantu masyarakat yang kurang mampu.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat