- Pengacara Deolipa Yumara akan memenuhi panggilan penyidik Subdit Renakta Ditreskrimum Polda Metro Jaya hari ini, Rabu 21 Desember 2022. Hal itu terkait laporannya terhadap Wali Kota Depok, soal polemik SDN Pondok Cina 1 yang akan digusur jadi masjid mewah.
Rencananya, Deolipa bakal membawa bukti baru atas laporannya tersebut.
"Bukti-bukti (yang dibawa) berita media dan screenshot kejadian," kata Deolipa.
Tindakan yang dilakukan Deolipa bukan tanpa alasan. Ia merasa prihatin dengan nasib para siswa SDN Pondok Cina 1, yang sampai sekarang belum belajar secara normal.
Bahkan, menurut Deolipa, ratusan siswa SDN Pondok Cina 1 Depok itu sempat satu bulan lebih ditelantarkan, karena tak ada guru yang mengajar secara langsung.
Baca Juga: Polemik SDN Pondok Cina 1, Wakil Wali Kota Depok: Saya Minta Maaf
Baca Juga: Wakil Wali Kota Depok Minta Ucapan Terima Kasih soal Pembangunan, Netizen: Lah Pengen Banget Lu Tong
Hal ini terjadi karena seluruh guru di SD tersebbut telah direlokasi ke SDN Pocin 3 dan 5, sesuai intruksi Dinas Pendidikan setempat dan arahan Wali Kota Depok.
"Satu bulan lebih nggak dikasih guru sama wali kota, nah ini permasalahannya. Jadi mereka sudah melakukan tindak pidana Undang Undang menelantarkan anak-anak, yaitu diskriminasi terhadap anak-anak yang ingin mendapatkan sekolah, bahkan terganggu," katanya.
"Jadi, saya tuntut nih kalau tidak beres. Peristiwa tindak pidana ini sudah terjadi dan anak-anak sudah terlantarkan," sambungnya.
Sebagaimana diketahui, Wali Kota Depok, Mohammad Idris belum lama ini akhirnya menunda keputusannya, untuk menggusur SDN Pondok Cina 1.
Tak hanya itu, Idris juga mempersilahkan kembali para siswa yang sebelumnya telah hijrah ke SD tetangga untuk balik ke SDN Pondok Cina 1.
Baca Juga: Wali Kota Depok Lempar Handuk: Sudah Jangan Diperpanjang Lagi
Baca Juga: Sentil Gaya OTT Tim KPK, Luhut: Kalau Mau Bersih Amat di Surgalah