bdadinfo.com

Program Indonesia Pintar Eksis untuk Bantu Siswa Raih Cita-cita, Pihak Sekolah Harus Aktif - News

PIP Alias Program Indonesia Pintar Eksis untuk Bantu Siswa Raih Cita-cita, Pihak Sekolah Harus Aktif

- PIP alias Program Indonesia Pintar adalah sebuah cara yang dihadirkan pemerintah untuk meratakan pendidikan ke seluruh lapisan rakyat Indonesia, khususnya siswa yang terhalang karena faktor ekonomi.

Sejak 3 November 2014, PIP sudah rutin membantu para siswa di seluruh Indonesia. Dan pada tahun 2022, sebanyak 17.927.308 siswa dialokasikan untuk menjadi penerima PIP, dengan capaian sebanyak 12.301.219 telah mencairkan dana PIP tersebut.

Untuk bisa menjadi penerima PIP, pihak sekolah harus secara aktif (mendampingi siswa dan orang tua) dalam menyukseskan program ini sehingga siswa dapat mengenyam pendidikan dengan nyaman tanpa dihantui bayang-bayang putus sekolah.

Baca Juga: Korlantas Sebut Persyaratan Khusus Pembuatan SIM C Golongan C1, 132 Unit Kendaraan Disiapkan

Hal-hal yang dilakukan oleh pihak sekolah untuk memastikan tersalurkannya PIP untuk siswa yang membutuhkan, antara lain:

- Sekolah, melalui operator PIP, melengkapi data Dapodik sebagai dasar penetapan siswa penerima PIP. Data-data seperti, NIK siswa, NISN, tanggal lahir, dan nama gadis ibu kandung serta menandai siswa layak PIP di Dapodik.

- Operator sekolah secara berkala mengecek data siswa penerima PIP di SiPintar dan mendorong untuk siswa dan/atau orang tuanya untuk melakukan aktivasi rekening siswa yang tercatat menerima PIP.

Baca Juga: Kolaborasi dengan Pemkab Solok, PLN Bakal Perluas Aliran Listrik di Objek Wisata

- Operator sekolah mengecek atau mengonfirmasi ke siswa atau orang tuanya bahwa dana PIP telah dicairkan atau belum.

- Ada pun penetapan siswa penerima PIP yang menerima KIP, pihak sekolah harus melakukan koordinasi dengan pihak kelurahan untuk memperbarui Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan menyelesaikan permasalahan yang ada dengan dinas sosial setempat.

Biaya selalu menjadi salah satu faktor yang menyebabkan siswa di Indonesia putus sekolah. Persoalan mengenai keterbatasan kemampuan ekonomi adalah masalah klasik yang terjadi sejak dulu.

Baca Juga: Perceraian Venna Melinda dan Ferry Irawan, Hotman Paris: Tidak Ada Mediasi!

Kemampuan ekonomi yang terbatas kerap menjadikan pendidikan harus dikesampingkan karena terbentur dengan kebutuhan untuk mengisi perut keluarga.

Di sini PIP hadir untuk memastikan siswa dan keluarga tidak memusingkan lagi hal tersebut, sehingga siswa dapat menimba ilmu setinggi mungkin.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat