Jakarta, – Terdapat satu momen menarik saat laga bigmatch yang mempertemukan dua rival abadi sepakbola Inggris antara Manchester United melawan Liverpool.
Momen tersebut adalah ketika sang mega bintang Manchester United Cristiano Ronaldo terkesan bersikap acuh terhadap kehadiran legenda Liverpool Jamie Carragher.
Peristiwa ini terjadi saat sesi pemanasan tim, pemain terbaik dunia tersebut menyempatkan diri untuk menyapa legenda MU seperti Garry Neville dan Roy Keane di pinggir lapangan.
Baca Juga: Dortmund Jadi Opsi Terakhir Ronaldo, Mungkinkah Transfer Terjadi?
Namun, Ronaldo tertangkap kamera tidak membalas sapaan yang diberikan legenda Liverpool Jamie Carragher padahal posisi Carra berada pada posisi disebelah dengan Gary Neville dan Keane.
Carragher terlihat berusaha menyapa dan menjabat tangan Ronaldo, tapi pemain asal Portugal tidak mempedulikan mantan bek tengah Liverpool itu.
Kejadian ini pun viral di medsos, banyak yang menduga sikap acuh Ronaldo terhadap Carragher tersebut diakibatkan kritik tajam yang seringkali diberikan oleh mantan pemain Liverpool yang sekarang menjadi pandit Sky tersebut.
Sebagai informasi, beberapa waktu lalu misalnya Carragher mengkritik keras CR7 karena hanya menjadi beban di Man United.
Menanggapi hal ini, legenda MU Rio Ferdinand meyakini sikap sang mantan rekan setimnya itu merupakan tindakan balas dendam kepada Carragher.
Baca Juga: Cocok Tidaknya Cristiano Ronaldo di Atletico Madrid
“Saya pikir Ronaldo sangat menyadari persaingan Liverpool vs MU. Saya tahu Carragher sangat vokal tentang masalah Ronaldo. Percayalah, Ronaldo melihat komentar [Carragher] itu dan berjalan sambil berpikir 'Saya akan memberitahu orang ini, dia perlu diam, dan mempermalukannya secara langsung di televisi'," ujar Ferdinand.
Rio lantas mengungkap bahwa Ronaldo merupakan tipikal pemain yang mendengarkan kritik sebagai dorongan motivasi hal itu menurutnya telah Ia lakukan sejak muda dulu.
"Ronaldo sangat memperhitungkan situasi, dia tahu apa yang terjadi. Dia bukan seseorang yang hanya duduk di rumah dan mematikan, Dengan Carragher terus-menerus mengkritik, dia berhak atas pendapatnya sendiri”