bdadinfo.com

Kenali Risiko dan Penanganan EV Ketika Terjadi Kecelakaan Maupun Kebakaran - News

Swedia jadi negara pertama yang punya jalan khusus untuk mengisi mobil listrik

- Trend Electric Vehicle (EV) di Indonesia yang sudah mulai banyak diperkenalkan produsen otomotif, belum sepenuhnya menjadi kesadaran dan pilihan masyarakat tanah air.

Dibalik pengembangan dan keamanan produsen dalam mengembangkan EV yang dipasarkan untuk Indonesia khususnya. Kemampuan pemilik kendaraan dalam menghadapi risiko terbesar ketika terjadi kecelakaan maupun kebakaran yang berpotensi pada EV.

Salah satu kondisi EV menurut Investigator Senior KNKT, Ahmad Wildan masalah terbesar yakni pada baterai lithium yang sangat besar pada mobil listrik.

Baca Juga: Harga Mobil Listrik Wuling Air EV Turun Harga, Produsen Makin Beringas Sasar Konsumen EV

Tidak banyak pengguna mobil listrik memahami beberapa risiko baterai dan menjadi pekerjaan rumah bersama. Salah satu yang berbahaya selain dari zat yang ada pada baterai juga terdapat risiko lainnya.

"Saya khawatirkan ketika mobil listrik mengalami kecelakaan kemudian terjadi deformasi, apakah ada kemungkinan kabel menyentuh struktur. Jika terjadi dampaknya bisa ke orang yang menyentuh ataupun memberikan pertolongan saat kecelakaan terjadi," ungkapnya.

Lebih lanjut Wildan menjelaskan jika dibutuhkan kesiapan dan keamanan soal kendaraan listrik terhadap semua petugas. Baik saat melakukan pertolongan maupun tim khusus yang mengerti dan memahami risiko atas sesuatu yang terjadi pada mobil listrik saat kecelakaan.

Baca Juga: Bikin Gempar GIIAS 2023, Mobil Listrik DFSK Dibanderol Seharga Motor

Kesiapan petugas atau emergency response inilah yang harus menjadi salah satu solusi saat ini. Mengingat EV masuk dalam kategori benda berbahaya nomor 9. Jadi harus ada emergency response nya apa yang harus dilakukan ketika terjadi kecelakaan.

Terkait kesiapan EV menurut Joko Kusnantoro Plt Kasubdit Uji Tipe Bermotor, Kementerian Perhubungan RI, dijelaskan jika ada dua langkah yang bisa dilakukan ketika terjadi kecelakaan atau kebakaran saat ini sudah disosialisasikan.

Namun secara teknis seluruh kendaraan listrik telah dilakukan pengujian dari berbagai kondisi untuk menjamin keamanan dan keselamatan para pemiliknya ataupun ketika terjadi risiko.

Baca Juga: Kisah Pria Asal Padang Pelopor Mobil Listrik Nasional, Karyanya Dipatenkan di Jepang Tapi di Indonesia Begini

"Baterai juga punya BMS apabila ada kondisi tertentu dia akan melakukan cut off sendiri jadi stop operasi sendiri semisal kendaraan panas." jelasnya

Mungkin nantinya akan ada regulasi tambahan untuk kendaraan listrik. Untuk ICE Memang pengujiannya berbeda. Di luar keuntungan yang di dapat dari Kendaraan listrik. Bahaya yang mengintai juga berbeda.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat