- Kegagalan total di Asian Games 2022 di Hangzhou, membuat Bulutangkis yang sempat mendulang medali di Event sebelumnya seperti berada dalam titik nadir.
Baik di sektor Beregu Putra dan Putri, Tunggal Putra, Tunggal Putri, Ganda Putra, Ganda Putri dan Ganda Campuran, tidak mampu berbuat banyak untuk bisa meraih Medali apapun.
Hal ini membuat publik mulai meragukan kinerja dari Ketua Umum Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI), Agung Firman Sampurna yang menjabat sejak 2020 lalu.
Baca Juga: Pertamina Buka Lowongan Kerja Posisi Staf Administrasi: Wow Bisa Dapat Gaji Sampai Rp12 Juta!
Namun, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Rionny Mainaky, merasa paling bertanggung jawab atas kegagalan yang menyebabkan Indonesia tanpa Medali kali ini.
"Saya meminta maaf kepada Menpora, Komite Olimpiade Indonesia dan seluruh masyarakat Indonesia atas kegagalan pada event kali ini, dan tentu menjadi tanggung jawab penting sebagai Kabid Binpres.", sebagaimana dikutip dari ungkapan yang disampaikan pada Sabtu, 7 Oktober 2023.
Tidak dapat dipungkiri, bila selama ini Indonesia selalu menjadi negara yang diharapkan untuk membawa pulang medali baik Emas, Perak dan Perunggu, setiap kali event Asian Games diadakan.
Baca Juga: Bisakah Cuaca Panas Ekstrim Bikin Rumah Kebakaran? Faktanya Bisa, Ini Alasannya
Seharusnya event Asian Games diadakan pada 2022 lalu, namun mengingat pandemi Covid-19 yang mewabah di seluruh Dunia, dan kebijakan China yang menganut "Zero - Covid Policy".
Membuat event tersebut harus ditunda setahun kemudian, apa lagi ada event yang harus dikejar seperti Olimpiade, Kejuaraan Dunia dan SEA Games, sehingga event terbesar memang tidak bisa dibatalkan begitu saja.
PBSI, dituntut untuk melakukan perombakan habis-habisan agar persiapan Olimpiade 2024, bisa tetap berjalan sesuai rencana untuk bisa menargetkan meraih medali Emas.
Kegagalan Bulutangkis di Asian Games 2022 memang bisa dimaklumi saat ini, tetapi kegagalan untuk meraih medali di Olimpiade 2024 tentu tidak akan ditolerir oleh seluruh Masyarakat Indonesia.
Otomatis, regenerasi di Bulutangkis Indonesia saat ini menjadi prioritas utama untuk bisa menggantikan pemain utama yang mulai mengalami penurunan performa dan mental saat bertanding.