- Tanggapan pelatih tim U-23 Indonesia, Shin Tae-yong, terhadap pembatalan partisipasi Komang Teguh dan Titan Agung dalam Piala AFF U-23 2023 di Thailand adalah penuh dengan rasa penyesalan.
Ia mengungkapkan bahwa masalah ini muncul karena PSSI baru menerima balasan resmi dari AFC pada tanggal 15 Agustus, yang mana ini terjadi setelah Indonesia tiba di Thailand selama satu hari.
Padahal, sejak tanggal 2 Agustus, PSSI telah menghubungi AFC untuk mendapatkan rincian hukuman yang akan diberikan kepada Komang Teguh dan Titan Agung.
Kedua pemain ini dikenai sanksi larangan bermain selama enam pertandingan serta denda sebesar 1000 dolar Amerika Serikat.
Hukuman ini diberlakukan sebagai akibat dari insiden kerusuhan yang terjadi dalam pertandingan final sepak bola putra cabang olahraga SEA Games 2023 antara Indonesia dan Thailand pada pertengahan Mei yang lalu.
Dalam surat yang diterima dari AFC, disebutkan bahwa Komang Teguh dan Titan Agung tidak diizinkan untuk bermain dalam pertandingan persahabatan.
Baca Juga: Keindahan Kerancang Bukittinggi: Memahami Sehelai Karya Seni Bernilai Tinggi
Oleh karena itu, Piala AFF U-23 termasuk dalam kategori ini karena bukanlah sebuah kompetisi yang berada di bawah naungan AFC dan FIFA.
"Saya ingin mengungkapkan bahwa jujur, keadaan perasaan saya saat ini tidak dalam keadaan yang baik. Proses pemanggilan para pemain benar-benar mengalami kesulitan yang besar kemarin,” kata Shin Tae-yong dari situs PSSI.
“Pemanggilan Komang dan Titan sendiri juga merupakan hal yang sulit. Dengan munculnya berita buruk ini, akhirnya kami hanya mampu mengandalkan kehadiran 21 pemain saja dalam tim kami," lanjut Shin Tae-yong.
Baca Juga: Mengenal Perkembangan Suku-suku yang Ada di Minangkabau
Meskipun demikian, Shin Tae-yong mengungkapkan harapannya agar berbagai masalah tersebut tidak mengganggu konsentrasi rekan-rekan pemain yang lain.
Ia berharap agar Bagas Kaffa dan rekan-rekannya tetap dapat menjaga fokus mereka tanpa terpengaruh oleh situasi tersebut.