- Sudah satu minggu berlalu, para pengguna Bank Syariah Indonesia atau BSI mengeluhkan aplikasi perbankan yang mereka gunakan error.
Adapun error-nya aplikasi Mobile Banking BSI diduga karena adanya serangan Ransomware.
Serangan Ransomware ini menyebabkan korban tak dapat mengakses perangkatnya. Oleh karena itu para pengguna Mobile Banking BSI tidak dapat mengakses dan menggunakan perangkatnya seperti biasa.
Ransomware merupakan salah satu jenis virus Malware (Malicious Software) yang dapat menyerang sebuah perangkat dengan sistem enkripsi file, dengan cara mengolah data menjadi kode yang tidak dapat dibaca oleh perangkat.
Serangan Ransomware ini mengakibatkan data tidak dapat dibaca oleh komputer ataupun perangkat lainnya yang sedang digunakan.
Agar dapat mendeskripsikan data pada perangkat yang terinfeksi Ransomware, korban serangan memerlukan kode deskripsi yang biasanya ditawarkan oleh peretas dengan membayar tebusan kepada si peretas.
Baca Juga: Politikus Eva Sundari Loncat dari PDIP ke NasDem jelang Pemilu 2024
Jika dalam waktu-waktu tertentu korban belum bisa mendeskripsikan perangkat korban yang terserang Ransomware, maka data-data yang ada di perangkat korban dapat hilang.
Ransomware memiliki sifat yang dapat menyebar dan menginfeksi perangkat yang ada di sekitarnya, sehingga akan sangat berbahaya jika tidak ditangani dengan cepat.
Selain itu, Ransomware merupakan salah satu virus yang paling berbahaya. dibandingkan dengan Malware lainnya, Ransomware dapat mengacaukan sistem perangkat sehingga tidak dapat dioperasikan.
Baca Juga: KPU RI Resmi Tutup Pendaftaran Bacaleg pada Peserta Pemilu 2024
Terdapat dua jenis Ransomware, yaitu Locker dan Encrypting.
Ransomware jenis Locker bekerja dengan cara mengunci akses ke perangkat, bukan dengan mengenkripsi data milik korban serangan.
Serangan jenis Locker ini menyebabkan korban tidak dapat masuk ke perangkat dengan cara yang biasa dilakukan, serangan Ransomware jenis Locker ini tergolong serangan yang masih rendah.