- Bagi umat Islam atau wisatawan yang sedang ke Kota Padang, Masjid Raya Sumatera Barat dapat menjadi destinasi wisata pilihan.
Masjid yang merupakan salah satu masjid terbesar di Indonesia ini sudah selesai di bangun sejak 4 Januari 2019. Kisah pembangunan sampai menjadi sebuah masjid kebanggaan warga minang, Masjid Raya Sumatera Barat memiliki sejarah yang unik.
Ada banyak fakta menarik mengenai Masjid Raya Sumatera Barat, mulai dari fasilitas, gaya arsitektur, sampai masjid yang menjadi kawasan wisata religi untuk umum akan kami kulik.
Sejarah Berdiri Masjid Raya Sumatera Barat
Awal mula direncanakan pembangunan Masjid Raya Sumatera Barat saat diadakannya pertemuan antara dua kepala negara, Malaysia dan Indonesia, pada masa jabatan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY.
Pertemuan direncanakan pada hari Jumat kala itu. Namun panitia kebingungan memilih masjid yang tepat karena di Padang tidak memiliki masjid yang menampung banyak jamaah. Sebagaimana akhirnya Masjid Agung Tangah Sawah di Bukittinggi yang terpilih.
Hal tersebut yang melatarbelakangi pembangunan masjid yang juga populer dengan nama Masjid Mahligai Minang.
Melansir dari website padang.go.id pembangunan masjid dimulai dengan peletakkan batu pertama pada 21 Desember 2007 oleh Gubernur Sumatera Barat saat itu, Gamawan Fauzi.
Masjid yang menjadi ikon baru kota Padang ini dibangun di tanah seluas 40.000 meter persegi. Pembagiannya sekitar 18.000 meter untuk bangunan masjid dan sisanya untuk halaman yang luas.
Masjid ini memiliki fasilitas lengkap, diantaranya pelataran, tempat parkir, taman, dan tempat evakuasi bila terjadi tsunami.
Baca Juga: Hadirkan Solusi Keuangan, Bank Mandiri Teken MoU dengan Otorita Ibu Kota Negara
Pembangunan Masjid Raya Sumatera Barat dikerjakan dalam beberapa tahap oleh PT. Total Bangun Persada.