- Pemerintah memutuskan menggeser hari libur peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dari tanggal 19 menjadi 20 Oktober 2021. Hidayat Nur Wahid minta keputusantersebut dikoreksi.
Baca Juga: Paksa Siswi Muslim Lepas Jilbab, Aktivis di AS Desak Pemecatan Seorang Guru
Kebijakan menggeser hari libur peringatan Maulid ini diambil sebagai langkah antisipasi munculnya klaster baru kasus Covid-19.
Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid (HNW), memprotes kebijakan pemerintah tersebut.
Menurut Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid, tahun lalu pemerintah juga memutuskan menggeser hari libur keagamaan karena sangat tinggi kasus Covid-19 di Tanah Air saat itu.
Akan tetapi kondi saa ini, menurut Hidayat Nur Wahid, sudah jauh berbeda dengan kondisi yang terjaditahun lalu tersebut
Hidayat Nur Wahid menilai, saat ini kondisi nasional sudah berubah menjadi lebih baik.
"Pemerintah geser/tiadakan hari libur keagamaan (Maulid dan Natal) itu dg keputusan pada Juni 2021, saat covid-19 menuju puncak. Skrg kondisi nasional sudah berubah,jadi lebih baik,menuju normal," tulis Hidayat Nur Wahid melalui akun Twitter @hnurwahid, Senin (11/10/2021).
Oleh sebab itu, matan Presiden PKS ini meminta agar keputusan pemerintah untuk menggeser hari libur Maulid Nabi Muhammad SAW dikoreksi.
"Wajarnya keputusan penggeseran/peniadaan itu dikoreksi. Saya dukung Kyai @cholilnafis," pungkasnya.
Perubahan hari libur Maulid Nabi tersebut telah tertuang dalam Keputusan bersama Menag, Menaker, dan Menpan RB Nomor 712, 1, dan 3 tahun 2021 tentang Perubahan Kedua atas Keputusan Bersama Menag, Menaker, Menpan dan RB No 642, 4, dan 4 tahun 2020 tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama.
Sebelumnya, pemerintah juga menggeser hari libur peringatan tahun baru Hijriyah 10 Agustus 2021 yang digeser menjadi 11 Agustus 2021.
Baca Juga: Pengerjaan Dikebut, Progres Jalan Tol Pekanbaru-Padang Sudah 75 Persen