- Dadiah adalah sebuah kuliner yang berasal dari daerah Segitiga Agam-Tanah Datar-Lima Puluah Koto, atau dikenal sebagai 'Luhak Nan Tigo' di wilayah Minangkabau, menawarkan kelezatan unik yang dihasilkan dari fermentasi susu yang alami.
Daerah ini kaya akan rempah-rempah dan budaya, dan salah satu warisannya yang paling berharga adalah dadiah.
Produk fermentasi susu tradisional ini memiliki akar kuat dalam sejarah dan budaya Minangkabau, dan merupakan produk unggulan dari kota Bukittinggi, sering kali diproduksi dengan cermat di pelosok desa, terutama di sekitar Ngarai Sianok.
Baca Juga: Ini Daftar 10 SD Islam Terbaik Favorit Emak-Emak di Padang, No 9 Eksklusif!
Dadiah dihasilkan melalui proses fermentasi alami dari susu kerbau, yang ditempatkan di dalam buluh atau ruas batang bambu.
Proses ini memberikan karakteristik khas pada dadiah, menciptakan rasa dan tekstur yang berbeda dari produk susu fermentasi lainnya.
Keunikan ini juga berkaitan dengan lingkungan tempat fermentasi, di mana mikroorganisme alami dalam bambu berinteraksi dengan susu, menghasilkan produk akhir yang memiliki cita rasa yang khas.
Baca Juga: Pecinta Cuan Bisa Kuliah di Sini! 3 Perguruan Tinggi di Bukittinggi Ini Punya Jurusan Bisnis Digital
Proses pembuatan dadiah menggambarkan kedalaman pengetahuan budaya lokal dalam mengelola bahan alami.
Susu kerbau, yang lebih kaya nutrisi daripada susu sapi, dipilih karena ketersediaannya yang melimpah di daerah ini.
Penggunaan bambu sebagai tempat fermentasi menunjukkan kreativitas masyarakat dalam menggunakan bahan lokal untuk menghasilkan produk bernilai tinggi.
Rasa dadiah kaya dengan sentuhan keaslian, menampilkan harmoni antara rasa asam dan manis yang lembut.
Ini telah menjadi hidangan tradisional yang diberikan pada acara-acara istimewa seperti pernikahan, khitanan, dan acara keagamaan. Namun, dadiah juga semakin dikenal di luar daerah asalnya dan menjadi daya tarik wisata kuliner.